Bogor, MINA – Dai Pondok Pesantren Al-Fatah, Abul Hidayat Saerodji mengatakan, kualitas diri seseorang dilihat dari bagaimana sudut pandangnya. Apabila salah memandang, maka akan salah dalam memilih.
Hal tersebut dikatakan Abul Hidayat saat memberi sambutan pada Kuliah Umum bertajuk ‘The Development of Dakwah Media Besed on Television Media and Visual Communication Design‘ di Aula STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Senin (4/9).
“Ada tiga hal yang harus kita kelola atau kita sikapi yaitu persepsi, era komunikasi, dan peran apa yang akan kita ambil,” ujarnya.
Ia juga berharap agar mahasiswa dapat berperan aktif di sosial media. Jika kita dapat menyikapi era komunikasi yang kita rasakan pada hari ini, maka kita tidak akan tergerus oleh perkembangan zaman.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Di era yang serba canggih hari ini, kita harus mengambil peran yang baik. Dari situ kita dapat menilai, sejauh mana kita dapat mengukur kualitas diri kita,” tuturnya.
Iman, tambahnya, adalah nikmat tertinggi yang dianugerahkan Allah kepada manusia, perhiasan termahal dan mutiara paling berharga yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Sebab menurutnya, dengan iman yang terjaga kualitasnya, akan menjadi sumber kekuatan yang mengarahkan manusia kepada jalan kebaikan dan kesuksesan, serta menjadi penghalang dari jalan keburukan dan kesesatan.
“Oleh karenanya, mempertahankan iman dan kesehatan adalah hal mutlak yang harus dilakukan, apalagi pada masa sekarang, dimana virus-virus iman dan penyakit-penyakit aqidah ada dimana-mana,” tutupnya. (L/R09/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda