Jakarta, 16 Ramadhan 1436/3 Juli 2015 (MINA) – Salah satu pemimpin tinggi Jamaah Muslimin (Hizbullah) mengungkapkan, musuh-musuh Islam dan Muslimin sangat takut dengan istilah “ummatan wahidah” (umat yang satu).
Berbicara di depan ratusan tokoh aktivis dan pegiat pendidikan pada Kamis (2/7) di Cibubur, Jakarta Timur, KH. Abul Hidayat Soeradjie mengatakan, musuh-musuh Islam akan melakukan semua hal “bagaimana caranya supaya umat Islam tidak pernah bersatu”.
“Inilah yang pernah dilakukan oleh Mustapa Kemal Attartuk (di Turki), tokoh jelmaan Yahudi yang disusupkan ke tubuh Khilafah Turki Utsmani. Maka, bagaimana caranya supaya kita bisa mewujudkan dalam kehidupan riil umat yang satu, bukan sekedar slogan,” ujarnya dalam acara silaturahim dan buka puasa bersama beberapa lembaga pendidikan, media dan medis.
Sementara itu, ulama dan pembina radio dakwah Silaturahim, Habib Husein Al-Attas menyampaikan pada kesempatan yang sama, hancurnya umat Islam di negara-negara konflik dan jutaan dari mereka mengungsi meninggalkan kampung halamannya, terjadi bukan karena kekuatan musuh-musuh Islam.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Itu terjadi karena kawan kita jadikan musuh, musuh kita jadikan teman. Lalu kita terlena oleh aroma anyirnya darah saudara kita,” katanya.
Dia menegaskan, para ulama dan aktivis mengemban amanat umat yang besar.
Dalam acara itu, hadir pula para staf lembaga medis kemanusiaan internasional MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), lembaga yang baru-baru ini telah merampungkan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina.
Rumah sakit yang merupakan hadiah dari rakyat Indonesia untuk rakyat Palestina itu dibangun murni dengan dana rakyat Indonesia dan dibangun oleh puluhan relawan dari Pondok Pesantren Al-Fatah yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan berada dibawah binaan Jamaah Muslimin (Hizbullah). (L/P001/R02)
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
Mi’raj Islamc News Agency (MINA)