Banda Aceh, 19 Jumadil Akhir 435/19 April 2014 (MINA) – Komunitas muslim di Provinsi Aceh mengembangkan program untuk membudayakan membaca Al-Quran satu hari satu juz (one day one juz – ODOZ) di seluruh lapisan masyarakat muslim.
Dicky Saputra, Komunitas ODOJ atau disebut ODOJer, pada Launching ODOJ se-Aceh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (18/4), yang diikuti 350 peserta, mengatakan, masyarakat muslim Aceh antusias mengikuti program membaca Al-Quran tersebut.
“Bahkan ada seorang nenek berusia 65 tahun bergabung dalam komunitas Odoj dan masih konsisten hingga saat ini membaca Al-Quran setiap hari yang terus melaporkan bacaannya melalui whatsapp, bbm atau sms,” ujar Dicky, seperti dilaporkan Ardan, kontributor Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Banda Aceh.
Kepala Dinas Syariat Islam, Prof. Dr. Syahrizal Abbas dalam sambutan Launching mengatakan, Pemerintah Aceh menyampaikan penghormatan tertinggi kepada komunitas ODOJ dalam membudayakan kebiasaan membaca Al-Quran satu juz sehari.
“Kami bangga dengan program istimewa ini, kita mulai dari Aceh, negeri Serambi Mekkah yang diberi kewenangan menerapkan syariat Islam, ” ujar Syahrizal.
Menurutnya, salah satu faktor kesuksesan Syariat Islam di Aceh adalah masyarakat Aceh dekat dengan kalam ilahi.
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Diguyur Hujan
“Boleh saja kita buat regulasi seperti apa pun, tapi kalau sudah jauh dari kalam ilahi akan sulit program tercapai. Kami memberikan apresiasi yang tinggi atas program ini, ” ujarnya.
Selain itu Syahrizal juga mengatakan, program ODOJ ini layak diresmikan atas pertimbangan, yakni Aceh sebagai Serambi Mekkah, bicara Aceh, bicara Islam, tidak bisa dipisahkan, maka suasana, perilaku, pikiran yang ada di Aceh ini tentu tidak bisa lepas dari Islam. Aceh juga dikenal sebagai negeri syariah, Islam secara kaffah, menyeluruh, paparnya.
“Membumikan Al-Quran tidak bisa serta merta, perlu proses, kesiapan dan waktu. Tidak mungkin bisa terjadi jika kita jarang berinteraksi dengan Al-Quran dan As-sunnah. Tidak sukses muamalah, tidak sukses hukum jinayah bila kita tidak berinteraksi dengan Al-Quran sebagai sumber hukum jinayah,” imbuh Syahrizal
Ia berharap ODOJ ini datang untuk membangunkan kaum muslimin dan menjadi peringatan bagi masyarakat Aceh khususnya, agar bersama-sama dekat dengan Al-Quran.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Syahrizal menambahkan, membaca Alquran adalah ibadah walaupun tidak tahu artinya. Allah beri nilai ibadah walau tidak tahu artinya apalagi tahu jika artinya. Jangan pisahkan diri kita dengan Al-Quran, katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor III Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Dr. Syamsul Rijal dalam taushiyahnya mengatakan, masyarakat Aceh patut bersyukur, ternyata di bumi Serambi Mekkah berkumpul para ODOJer dari berbagai pelosok dan dari berbagai kalangan usia.
“Sebaik-baik manusia adalah orang yang mengamalkan Al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain. Orang baiklah yang kehidupannya diisi denga hikmah. Siapa saja yang diberi hikmah oleh Allah, maka mereka itulah yang diberi kebaikan yang paling baik, ” katanya.
Dalam paparannya Syamsul Rijal juga mengatakan, secara kultur Aceh, muslim Aceh ada one day one juz, banyak yang sudah terbiasa baca Al-Quran, bahkan satu pekan bisa khatam. Nyak-nyak (ibu-ibu) banyak yang punya kebiasaan baca Al-Quran one day one juz. Namun mereka belum mengenal teknologi, seperti teknis yang dilakukan ODOJ Aceh.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
“Komunitas ODOJ bisa menjadi pelopor kebajikan, tidak hanya menjadi eksklusif. Ketika kita melihat orang sedang buka handphone di masjid mungkin dulu orang curiga. Tapi sekarang orang buka handpone di masjid boleh jadi sedang buka dan baca Al-Quran. Untuk itu, saya usulkan kepada kepada kepala dinas syariat Islam agar mengumrahkan pengurus ODOJ karena telah mensosialisasikan gerakan Al-Quran ini. Lakukan kegiatan ini dengan tulus dan ikhlas mengharap ridha Allah dan jadilah pelopor kebaikan,” imbuh Syamsul.
Program ODOJ
ODOJ adalah program yang digagas para Alumni Rumah Al-Qur’an untuk memfasilitasi dan mempermudah masyarakat muslim dalam tilawah Al-Qur’an dengan targetan satu juz sehari.
Alasan yang melatarbelakangi antara lain hadits dari Abu Amamah tentang sabda Rasulullah SAW, “Bacalah Al-Qur’an karena sesungguhnya ia akan menjadi syafa’at bagi para pembacanya di hari kiamat”. (H.R. Muslim).
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Dengan memanfaatkan instan messager, tilawah satu juz sehari jadi lebih menyenangkan dan lebih termotivasi.
Mekanismenya adalah membangun grup ODOJ di WhatsApp, satu grup beranggotakan 30 orang. Kemudian dibuat sistem pelaporan dan lelangan juz, maka targetan yang ingin dicapai adalah 30 Juz Al-Quran dapat diselesaikan oleh satu grup setiap harinya.
Khatam pribadi, setiap bulannya, dengan asumsi satu anggota tidak absen tilawah juz Al-Qur’an secara berurutan selama sebulan. Kemudian juga ada Pengurus Harian dari anggota secara bergantian, yang bertugas meng-update laporan juz, memonitoring, dan mengatur lelangan untuk mencapai targetan tadi. (L/ardan/R1/EO2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan