Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ACT Distribusikan Dua Ton Beras untuk Santri Kurang Mampu di Jateng

sajadi - Rabu, 30 Oktober 2019 - 14:52 WIB

Rabu, 30 Oktober 2019 - 14:52 WIB

15 Views

Kudus, MINA – Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Tengah mendistribusikan dua ton beras untuk santri-santri di Pondok Pesantren Darul Ulum di Kabupaten Kudus dan Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Ulil Abab di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Pendistribusian tersebut merupakan rangka program Beras untuk Santri Indonesia (BERISI) yang diluncurkan pada Hari Santri Nasional, 22 Oktober lalu.

Program BERISI hadir untuk mengatasi permasalahan pangan yang ada di pesantren-pesantren di seluruh Indonesia, demikian dikutip dari ACTNews, Rabu (30/10).

Hamas Rausyanfikr dari Tim Program ACT Jateng mengatakan, program BERISI berupaya memenuhi kebutuhan pangan para santri yang sangat membutuhkan. Dengan demikian, mereka dapat belajar dengan penuh energi.

Baca Juga: Ibunda Mahfud MD Meninggal Dunia

“Total dua ton untuk Jawa Tengah saat peluncuran program ini. Kami berharap dengan adanya program BERISI, para santri dapat lebih fokus belajar dan tidak terpecah konsentrasinya karena memikirkan persoalan makan,” ujar Hamas.

Program BERISI masih akan berlanjut di berbagai pondok pesantren lain di Indonesia.

ACT menargetkan program ini dapat menjangkau secara nasional dan berkesinambungan. Secara serentak kami sudah mendistribusikan beras ke pesantren-pesantren yang membutuhkan di sebelas provinsi yakni, DIY, Jateng, Jabar, Jatim, Banten, DKI, Aceh, Sumsel, Jambi, Riau, dan Kalbar,” imbuh Hamas.

Kasmidi selaku Pengasuh Ponpes Darul Ulum mengapresiasi bantuan beras yang diberikan oleh para dermawan.

Baca Juga: Dubes UEA Sambut Baik Kerja Sama dengan MUI DKI Jakarta

“Terima kasih para relawan yang terlibat, juga seluruh dermawan yang memiliki kepedulian kepada anak-anak santri. Tentu bantuan ini akan sangat bermanfaat untuk menunjang proses belajar mengajar di lingkungan pondok,” katanya.

Ponpes Darul Ulum pertama kali dirintis oleh K.H. Ahmad Zaenuri pada 1960-an. Sampai dengan saat ini merupakan yang terbesar di Kecamatan Bae, dengan jumlah 264 santriwati dan 166 santriwan. (T/Sj/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Saudi Apresiasi Indonesia Kelola Haji secara Profesional dan Humanis

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Kolom