Jakarta, 13 Dzulhijjah 1435 H/7 Oktober 2014 M (MINA) – Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendistribusikan 16 sapi qurban untuk Muslim minoritas Laos.
Sapi yang disembelih pada Ahad (5/10) itu berasal dari Muslime Helfen (lembaga nirlaba Jerman) sebanyak 10 ekor, dari warga Malaysia yang tinggal di Laos lima ekor dan satu lainnya dari Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Pendistribusian yang bekerjasama Global Qurban Aksi Cepat Tanggap (GQ-ACT) yang bergabung dengan organisasi lokal dilakukan di Masjid Al-Azhar, Phonsapattai, Phentabuli, Vientiane, Laos untuk 245 Muslim atau sekitar 86 kepala keluarga di di Phonsapattai, Xiang Ymuen, Danxang, Hong Kaaphonxay, Boro dan Sisawat.
Menurut, Imam Masjid Al-Azhar Phonsapattai Vina bin Ahmad (45), qurban tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan dibanding tahun lalu.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Qurban tahun lalu di lingkungan warga muslim Laos yang merupakan kaum minoritas (hanya 0,01 dari rakyat Laos) menyembelih lima ekor sapi dan tiga ekor kambing. Tetapi saat ini kami bisa menyembelih 16 Sapi,” katanya.
Pihaknya berterimakasih kepada ACT, yang telah menyampaikan amanah qurban dari Muslime Helfen kepada Muslim Laos. Ini merupakan yang kedua kalinya ACT datang ke Laos, yang sebelumnya pada Ramadhan 1435 lalu, telah menyalurkan Zakat Fitrah dari Muslime Helfen.
“Saya berharap tahun depan qurban di sini lagi, supaya kita bisa terus bersilaturahim,” tambahnya.
Selain di Laos, ACT juga menyalurkan hewan qurban kepada Muslim di Awgoye dan Sagal Village Somalia. Ada yang menarik di negara yang warganya mengalami kelaparan sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Ketua Tim Global Qurban untuk Somalia, Andhika Purbo Swasono mengungkapkan, warga muslim Somalia memiliki perangai yang lembut. Kendati negaranya relatif masih belum nyaman ditinggali, dan kondisi ekonomi yang rata-rata di bawah kemiskinan, itu tak membuat mereka bersikap putus asa.
“Bisa terlihat dari betapa mereka dengan tertib antri untuk mendapatkan jatah daging qurban. Bahkan ada sejumlah ibu yang mengantri sembari mengendong bayinya. Tak ada tanda ia mengeluh kendati antrian masih jauh. Sungguh sangat menyentuh. Bisa jadi, udara panas bagi mereka sudah menjadi bagian dari hidup sehingga sudah tak terasakan lagi di kulit mereka,” paparnya. (T/P004/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam