London, 25 Rabi’ul Awwal 1438/25 Desember 2016 (MINA) – Sebuah laporan yang dirilis lembaga kemanusiaan Action Group For Palestinians of Syria (Actionpal) menyebutkan lebih dari 456 jasad pengungsi Palestina di Suriah disembunyikan pihak keamanan Suriah dan ada kesaksian sebagian di antaranya telah diambil organ penting tubuhnya.
Berdasarkan penyelidikan tim Pemantau dan Dokumentasi Actionpal jasad-jasad tersebut meninggal setelah disiksa di dalam penjara-penjara milik rezim Asad.
“Jumlah korban tewas akibat penyiksaan di dalam penjara jauh lebih banyak mengingat adanya penggelapan data resmi dari pihak pemerintah Suriah. Selain itu sebagian pihak keluarga korban penangkapan oleh Rezim tidak berani mengungkapkan situasi saudara mereka yang ditangkap karena khawatir ancaman pihak kemanan,” papar lembaga kemanusiaan itu tgl. 23/12 dalam situs resmi mereka, actionpal.org.uk.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Lembaga yang berbasis di London ini menyebutkan sejumlah aktivis HAM Palestina menilai penggelapan jasad pengungsi Palestina yang dilakukan Rezim Suriah dan pihak keamanan merupakan tindakan kriminal, sebab tidak hanya mencederai hak asasi korban penangkapan melainkan juga menyiksa hingga tewas dan menyembunyikan jasad mereka.
Lembaga menuntut kasus ini diangkat ke Pengadilan HAM Internasional dan memaksa Pemerintah Suriah mengungkap keberadaan jasad tersebut lalu menyerahkannya ke pihak keluarga serta melepaskan mereka yang masih hidup.
Di samping itu, hal yang juga mengejutkan adalah, sejumlah saksi yang terdiri dari pengungsi yang sudah dibebaskan dari tahanan Suriah dan anggota keamanan yang membelot, menuduh ada oknum dari pihak keamanan yang menjual organ tubuh dari jasad pengungsi Palestina yang ditangkap.
Menurut mereka, terdapat 215 potongan tubuh yang tersimpan dalam sebuah kotak dikirim dari Damaskus ke RS Umum Al Asad. Sebagian jasad lainnya dicuri dan dikirim ke RS Militer 601 di distrik Mezza untuk disimpan di dalam kolam yang penuh dengan zat acid.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Dari sekian banyak korban, sebanyak 77 diantaranya sudah teridentifikasi melalui beberapa dokumen foto yang bocor ke publik. Beberapa diantaranya merupakan jasad wanita dan anak-anak. (T/RA2/P1)
Niraj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas