Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WFP : 14 Juta Rakyat Afrika Selatan Terancam Kelaparan

Rudi Hendrik - Selasa, 19 Januari 2016 - 18:58 WIB

Selasa, 19 Januari 2016 - 18:58 WIB

903 Views

Kemarau ekstrem di Afrika Selatan. (Foto: dok. Uknowispeaksense)
Kemarau ekstrem di <a href=

Afrika Selatan. (Foto: dok. Uknowispeaksense)" width="500" height="350" /> Kemarau ekstrem di Afrika Selatan. (Foto: dok. Uknowispeaksense)

New York, 9 Rabi’ul Akhir 1437/19 Januari 2016 (MINA) – Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan, sekitar 14 juta orang di Afrika Selatan menghadapi ancaman kelaparan akibat hasil panen yang buruk tahun lalu, yang disebabkan pola cuaca El Nino.

Dalam pernyataan yang dirilis Senin (18/1), WFP yang merupakan badan PBB untuk urusan bantuan pangan, memperingatkan, jumlah orang yang kekurangan pangan kemungkinan akan meningkat pada 2016, karena kekeringan memburuk di seluruh wilayah.

“Negara yang mengalami dampak terburuk akibat langkanya hujan tahun lalu adalah Malawi (2,8 juta orang menghadapi kelaparan), Madagaskar (hampir 1,9 juta orang) dan Zimbabwe (1,5 juta), tempat panen merosot tahun lalu menjadi setengahnya dibandingkan tahun sebelumnya akibat gagal panen yang meluas,” kata pernyataan WFP.

“Di Lesotho, pemerintah bulan lalu mengumumkan keadaan darurat kekeringan dan sekitar 650.000 orang – sepertiga jumlah penduduk – tidak memiliki cukup makanan,” kata WFP,  Al Jazeera memberitakannya sebagaimana dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Baca Juga: Puan Maharani Ajak Parlemen Asia Tolak Relokasi Penduduk Gaza

WFP mengatakan, harga pangan di Afrika Selatan telah melonjak karena berkurangnya produksi dan persediaan.

“Saya sangat prihatin, petani tidak akan dapat menuai panen yang cukup untuk memberi makan keluarganya sendiri sepanjang tahun,” kata Ertharin Cousin, Direktur Eksekutif WFP, setelah kunjungannya ke Zambia selatan.

“Mereka tidak bisa menjual sedikit pun untuk menutupi biaya sekolah dan kebutuhan rumah tangga lainnya,” katanya.

Pola cuaca El Nino yang erat mengacu pada pemanasan permukaan Cekungan  Pasifik timur dan tengah telah memberi dampak buruk di banyak kawasan dunia.

Baca Juga: Rabi Senior Ultra-Ortodoks Desak Pengikutnya Tinggalkan Semua Lembaga Zionis

Fenomena alam yang terjadi secara alami dan muncul setiap 2-7 tahun itu sangat ekstrem pada 2015.

“Ini (El Nino) yang terkuat sejak terakhir El Nino 1997-1998, dan lebih dahsyat  dari El Nino yang terkuat setidaknya sejak 1950,” katanya.

Bersamaan ketika El Nino membawa kekeringan parah ke Afrika Selatan dan basah ke Afrika Timur, Ethiopia juga dilanda kekeringan terburuk dalam 30 tahun terakhir.

PBB mengatakan pada pekan ini, sekitar 400.000 anak-anak Ethiopia menderita gizi buruk akut dan lebih dari 10 juta orang membutuhkan bantuan pangan.

Baca Juga: Kanselir Jerman Tolak Pengerahan Pasukan ke Ukraina

Organisasi kemanusian Save the Children mengatakan, kekeringan di Ethiopia berpotensi besar sebagai ancaman terhadap kehidupan anak-anak, sama seperti perang di Suriah. (T/P001/R07)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Parlemen Brussels Sepakati Resolusi Sanksi terhadap Israel

Rekomendasi untuk Anda

Khutbah Jumat
Indonesia
Indonesia
Indonesia