Los Angeles, MINA – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI melaporkan sebanyak empat Warga Negara Indonesia (WNI) terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Los Angeles (LA).
“KJRI LA juga menerima laporan adanya 4 WNI yang terdampak,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/1).
Empat WNI yang tinggal di wilayah Hollywood Hills, yaitu Pasadena, Altadena, Sylmar, dan Calabasas, terpaksa mengungsi dan berlindung di shelter yang disediakan oleh pemerintah setempat.
Konsulat Jenderal Indonesia terus memantau kondisi mereka dan memastikan mereka mendapatkan bantuan dan perlindungan yang diperlukan.
Baca Juga: Sempat Putus Total, Jalur Gayo Lues-Aceh Timur Kembali Normal
Konsulat juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap tenang, memantau perkembangan situasi, dan mengikuti instruksi dari otoritas setempat. Meskipun situasi mulai membaik di beberapa area, potensi bahaya masih ada, terutama karena cuaca yang kering dan angin kencang yang berpotensi memicu kebakaran lagi.
Konsulat Jenderal Indonesia tetap siap untuk mengikuti panduan evakuasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Los Angeles jika situasi memburuk.
awasan Perumahan elit tersebut ludes terbakar. Hanya puing-puing sisa kebakaran yang dapat disaksikan saat ini. Al-Jazeera melaporkan.
Kebakaran dengan cepat menyebar, menghanguskan lebih dari 40 hektar vegetasi dan mengancam sejumlah landmark terkenal di kota tersebut.
Baca Juga: Anggota Baru PWI Kota Bogor Siap Majukan Organisasi
Kebakaran ini memicu gelombang perintah evakuasi bagi ribuan penduduk di sekitar Runyon Canyon dan Wattles Park. Helikopter pemadam kebakaran dan tim darat bekerja sepanjang malam untuk memadamkan api.
Kerugian akibat kebakaran di Hollywood Hills dan wilayah sekitarnya di Los Angeles diperkirakan mencapai $135 hingga $150 miliar AS (sekitar Rp2.202 triliun hingga Rp2.447 triliun). Ini termasuk kerusakan bangunan, kerugian ekonomi tidak langsung seperti hilangnya pendapatan, dan biaya pemulihan.
Kebakaran ini juga menewaskan 10 orang dan menghancurkan hampir 10.000 bangunan. Angka ini bisa meningkat seiring berjalannya waktu dan penyelesaian penyelidikan lebih lanjut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Jateng Siap Pimpin Swasembada Pangan Nasional, Rakor Perdana 2025 Digelar 15 Januari