Kuala Lumpur, 2 Rabi’ul Awwal 1437/13 Desember 2015 (MINA) – Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong mengatakan, setidaknya 50.000 warga Malaysia mendukung kelompok Islamic State (ISIS/Daesh).
Data itu berdasarkan pada perkiraan intelijen polisi dan Liow memperingatkan kemungkinan adanya serangan di negeri Melayu itu, demikian Al-Jazeera memberitakannya yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Jika satu persen saja dari simpatisan ini berubah radikal dan jika mereka menyerang setiap bagian dari Malaysia, kita akan berada dalam kesulitan,” kata Liow dalam sebuah konferensi tentang “Keamanan Nasional dan Ancaman ISIS” di Kuala Lumpur.
Menurut kepolisian, sekitar 100 warga Malaysia telah pergi ke Suriah dan Irak untuk berjuang bersama ISIS dan kelompok bersenjata lainnya.
Baca Juga: Ribuan Warga di London Pawai Sambut Gencatan Senjata di Gaza
Polisi anti-terorisme telah berhasil menyiduk lebih dari dua lusin simpatisan ISIS dan telah disidang.
Pada November lalu, Malaysia mengerahkan 2.000 tentara di jalan-jalan Kuala Lumpur setelah muncul laporan yang belum dikonfirmasi tentang “ancaman teroris dalam waktu dekat”, mendorong kepolisian menaikkan tingkat siaganya.
Sebuah memo polisi telah bocor ke media lokal yang merinci kehadiran minimal 10 pelaku bom bunuh diri yang potensial di Kuala Lumpur dan delapan tempat lain di negara itu.
Dokumen tersebut mengungkapkan rincian pertemuan antara anggota kelompok bersenjata Filipina – Front Pembebasan Nasional Moro dan Abu Sayyaf – dengan orang-orang dari ISIS.
Baca Juga: PBB Siapkan Aturan Pengiriman Bantuan ke Gaza
Memo juga menyebutkan, kesepakatan pada pertemuan itu dibuat untuk menyebarkan pejuang Abu Sayyaf dan ISIS ke Kuala Lumpur dan Sabah. (T/P001/R05)
Mi’raj Islamic New Agency (MINA)
Baca Juga: Mahkamah Agung: TikTok Dilarang di AS Mulai 19 Januari