Oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei (TETO) di Jakarta, Indonesia
Kalau berbicara tentang Taiwan Sebagian banyak masyarakat Indonesia akan terpikirkan produk 3C Taiwan yang terkenal seperti laptop, handphone dan lain-lain, dan ada juga yang akan berpikir tentang industri semikonduktor Taiwan yang mendominasi dunia, mie daging sapi dan xiaolongbao, serta boba tea dan makanan Taiwan lainnya yang terkenal di dunia. Namun tahukah Anda?
Taiwan sebenarnya adalah “negara pegunungan.” Luas wilayah Taiwan hanya 36.000 kilometer persegi, namun terdapat sebanyak 268 gunung yang ketinggiannya lebih dari 3.000 meter, menjadikan Taiwan sebagai salah satu pulau dengan kepadatan gunung yang tertinggi di dunia.
Jalur pendakian keluar masuk di pegunungan tinggi ini telah menjadi tempat yang menyenangkan bagi orang untuk menjelajahi keindahan pegunungan dan hutan, menikmati aroma tanaman (fendolin) dan memandikan diri dalam suasana hutan. Di Taiwan terdapat ratusan jalur pegunungan, dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut ini mari mengenal beberapa jalur khusus pegunungan di Taiwan:
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta
Pertama-tama mari kita mengenal jalan setapak Danau Jiaming yang menuju “Air Mata Malaikat”. Jalan setapak ini mengarah ke pegunungan “Danau Jiaming” di ketinggian 3310 meter di atas permukaan laut. Karena keindahan danau yang berwarna biru ini dan terletak di gunung yang tinggi, Danau Jiaming juga disebut “Safir Tuhan” atau “Air Mata Malaikat.” Jarak perjalanan pulang pergi sepanjang jalur Danau Jiaming sekitar 26 kilometer.
Di sepanjang jalur terdapat pemandangan pegunungan tengah (Central Mountain Range) yang indah. Tumbuh-tumbuhan juga terbentang dari hutan dataran rendah hingga ke bukit padang rumput di dataran tinggi.
Pemandangannya bervariasi, jika berlibur kesana pada musim yang tepat, juga dapat menikmati hutan daun maple merah dan lautan awan di pegunungan tinggi. Apabila ingin menikmati Air Mata Malaikat dengan santai, sebaiknya menginap dua hari satu malam atau tiga hari dua malam.
Untuk menghindari gejala mabuk gunung saat mendaki pegunungan, bisa berkemah semalam sambil menikmati sunyinya pegunungan dan langit yang bertaburan bintang. Tingkat kesulitan jalur pegunungan ini: menengah atas.
Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari
Berikutnya mari kita mengenal “Zhuilu Old Trail” di Hualien. Jalan setapak ini tidak tinggi, ketinggiannya hanya sekitar 700 hingga 800 meter di atas permukaan laut. Namun keunikan Zhuilu Old Trail ini adalah jalur yang dibangun di sepanjang pinggiran tebing gunung marmer. Jika melihat ke atas, maka akan terlihat tebing yang sangat curam setinggi 700 meter, dan ketika melihat ke bawah, akan terlihat jurang tebing dengan kedalaman 500 meter, kita bisa melihat sungai dan jalan yang berkelok-kelok di bawah jurang tebing.
Hal yang paling berbahaya dan mendebarkan adalah lebar jalan setapak di tepi gunung yang hanya bisa dilalui satu orang, dengan memegang tali yang ada di dinding gunung sambil berjalan perlahan agar tidak tergelincir, tebing curam di bawah kaki dan pemandangan pegunungan yang indah di kejauhan mata memandang dapat membuat jantung serasa mau copot, membuat perjalanan ini menjadi berharga. ” Zhuilu Old Trail” panjangnya sekitar 10 kilometer, jarak tersebut dapat ditempuh dalam waktu 6 hingga 8 jam. Tingkat kesulitan: menengah bawah.
Selanjutnya jalur ke tiga yang mau diperkenalkan adalah jalur pegunungan “Jade Mountain Main Peak Trail”, gunung tertinggi di Taiwan. Puncak utama Gunung Yushan (Jade Mountain) dengan ketinggian 3.952 meter. Selain merupakan gunung tertinggi di Taiwan dan gunung tertinggi di Asia Timur.
Oleh karena itu, mendaki puncak utama Gunung Yushan telah menjadi salah satu pencapaian hidup yang ingin dilakukan oleh sebagian besar warga Taiwan. Jalan setapak untuk mendaki ke puncak utama Yushan adalah jalur “Tatajia Saddle” yang informasi jalurnya paling spesifik, dimana indikator dan langkah-langkah keselamatan di jalan semuanya tersedia.
Baca Juga: Sejarah Al-Aqsa, Pusat Perjuangan dari Zaman ke Zaman
Jalur pulang pergi dapat ditempuh dengan jarak sekitar 22 kilometer, biasanya butuh dua hari satu malam untuk melengkapi impian mendaki ke puncak. Setelah mendaki puncak utama Yushan, bisa menikmati panorama 360 derajat tanpa halangan keindahan pemandangan puncak Yushan, mengagumi suasana puncak timur, selatan, barat, dan utara yang mengelilingi puncak gunung utama.
Baik menyaksikan matahari terbit maupun lautan awan di puncak, seakan merasakan sensasi bagaikan raja penakluk dunia. Sebagian jalur ini berupa dataran datar, kecuali jalur pegunungan pada beberapa ratus meter sebelum mencapai puncak utama yang agak terjal dibutuhkan kedua tangan dan kaki untuk mendakinya.
Asalkan mendaki perlahan dan berhati-hati, setelah jerih payah mencapai puncak gunung pasti akan membuat anda ketagihan lagi untuk mendaki kembali. Tingkat kesulitan: menengah.
Dikarenakan keterbatasan ruang halaman, kali ini hanya bisa memperkenalkan secara singkat ketiga jalur pegunungan tersebut.
Baca Juga: Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah
Terdapat ratusan jalur indah lainnya di Taiwan menunggu kita untuk menjelajah. Selain itu, transportasi di seluruh pulau Taiwan sangat nyaman, waktu tempuh menuju pintu masuk jalur hutan ini hanya butuh satu hingga dua jam perjalanan dengan berkendara dari kota-kota besar, sangat praktis dan mudah untuk dijangkau.
Sebagian besar jalur hutan pegunungan cocok untuk segala usia dan merupakan tempat yang nyaman bagi seluruh keluarga untuk pergi jalan-jalan bersama.
Sebelum berpergian cek informasi rute perjalanan di internet terlebih dahulu, siapkan perlengkapan terkait sesuai rekomendasi, dan ajak teman pergi bersama. Yakin jalur pegunungan di Taiwan pasti bikin teman-teman Indonesia betah berlama-lama.(AK/R1/RS3)
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia
Mi’raj News Agency (MINA)