Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adab Berkendara Agar Selamat 

Hasanatun Aliyah - Senin, 13 Mei 2024 - 19:53 WIB

Senin, 13 Mei 2024 - 19:53 WIB

13 Views

Ilustrasi siswa dalam bus di perjalan. (Foto: SMP Taufiqurrahman2)

MINA – Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) terjadi pada bus karyawisata yang mengangkut rombongan pelajar SMK asal Depok, Jawa Barat di jalan turunan Ciater, Subang, pada Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18:45 WIB.

Diduga akibat rem blong, kecelakaan tersebut menyebabkan sebanyak 11 orang tewas, 32 orang terluka dan termasuk seorang pengendara sepeda motor. Kecelakaan itu melibatkan tiga kendaraan terdiri atas; bus, mobil pribadi dan sepeda motor.

Kecelakaan kerapkali terjadi, akibat kurangnya kehati-hatian dan kecerobohan. Bahkan tidak sedikit terjadi kecelakaan yang terjadi akibat pelanggaran lalu lintas ini, seperti halnya tidak disiplin pada saat berkendara maupun melakukan aksi saling menyalip dengan pengemudi lain.

Berdasarkan rekapitulasi data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polisi Republik Indonesia (Polri) sepanjang 2023, telah terjadi sebanyak 148.307 kecelakaan di seluruh Indonesia. Angka ini naik sekitar 0,06 persen dibandingkan tahun 2022 yang jumlahnya 140.248 kecelakaan.

Baca Juga: Selamat Datang Implementasi Wajib Sertifikat Halal

Melihat rekapan data, kecelakaan terjadi setiap tahun meningkat. Hal ini mengingatkan kepada semua pentingnya kesadaran mematuhi peraturan lakalantas dan kehati-hatian di perjalanan, baik saat berjalan maupun dalam kendaraan.

Dalam Islam aturan saat naik kendaraan secara tidak langsung diatur, namun demikian berbagai ulama mengajarkan adab berkendaraan dan berjalan dalam Islam.

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam (SAW) menyampaikan pelajari adab dulu sebelum ilmu. Artinya adab menjadi begitu penting dalam kehidupan manusia, sebab adab akan mengatur dan menjaga tingkah laku sebagai seorang hamba dalam bertindak dan bertutur kata.

Tidak ada yang lepas dari tatanan adab dalam Islam, dari urusan sekecil buang angin, hingga urusan yang besar seperti memimpin sebuah negara semua sudah diatur dengan sempurna. Begitu juga adab dalam berkendara yang banyak tidak orang tahu atau tidak dijalankan.

Baca Juga: Zionis Terus Nodai Masjidil Aqsa di Tengah Perang

Mengutip laman Kementerian Agama (Kemenag), umat Islam dianjurkan untuk memohon kemudahan kepada Allah Subhanallah wa Taala (SWT) karena ada potensi bahaya dalam perjalanan. Bahkan menurut sebagian riwayat menyebutkan bahwa perjalanan merupakan setengah dari siksa. Asumsinya, pada perjalanan terdapat potensi bahaya seperti kecelakaan, cuaca ekstrem, ancaman binatang buas, begal, dan sebagainya.

Sebab itu, sebelum berangkat bepergian hendaknya berdoa dengan tujuan meminta perlindungan Allah SWT selama perjalanan. Selain itu, doa dari orang yang sedang dalam perjalanan termasuk salah satu doa yang mustajab. Rasulullah bersabda;

روينا في كتب أبي داود والترمذي وابن ماجه عن أبي هريرة رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ثلاث دعوات مستجابات لا شك فيهن دعوة المظلوم، ودعوة المسافر، ودعوة الوالد على ولده

“Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Ada tiga doa mustajab yang tidak disangsikan lagi, yaitu doa orang teraniaya, doa orang dalam perjalanan, dan doa orang tua untuk anaknya,” (HR Abu Dawud, At-Tirmiżi, dan Ibnu Majah).

Baca Juga: AS Katanya Penegak HAM, Tapi Mendukung Pelanggar HAM

Berikut beberapa adab yang dilakukan sebelum bepergian atau naik kendaraan yang dihimpun dari beberapa sumber;

1.  Mempersiapkan kendaraan dengan Baik

Selain mempersiapkan kebutuhan diri sendiri, bagi yang memakai kendaraan pribadi, memeriksa kondisi kendaraan sebelum digunakan juga sangat penting. Untuk mengurangi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti mogok di jalan, habis bahan bakar, rem blong, dan lain sebagainya.

2. Berdoa

Baca Juga: AS Katanya Penegak HAM, Tapi Mendukung Pelanggar HAM

Doa naik kendaraan;

بِسْمِ اللَّهِ,الحَمْدُ للهِ/سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Arab latin; Bismillahi, Alhamdulillāhilladzī/ subhānalladzī sakhkhara lanā hādzā wa mā kunnā lahū muqrinīna, wa innā ilā rabbinā lamunqalibūna.

“Segala puji bagi Allah/maha suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami. Padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sungguh, kami akan kembali kepada Tuhan kami” (HR  Dawud dan At-Tirmidzi)

Baca Juga: Orang Beriman dalam Perspektif Al-Qur’an

Adapun doa meminta kemudahan perjalanan yang berasal dari Nabi Muhammad SAW yang dapat dibaca ketika menempuh perjalanan adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ

Arab latin: Allahumma innaa nas’aluka fii safarinaa hadza al birro wat taqwa wa minal ‘amali ma tardho. Allahumma hawwin ‘alainaa safaronaa hadza, wathwi ‘anna bu’dahu. Allahumma antash shoohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga).” (Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar dalam kitab Shahih Muslim nomor 1342)

Baca Juga: Merebut Kembali Masjid Al-Aqsa

3. Mengingat Allah dengan Dzikir

Setelah berdoa, sebagai umat Islam hendaknya terus mengingat Allah, baik di dalam hati, pikiran maupun lisan kita. Akan lebih baik jika kita gunakan untuk berdzikir. Agar segala yang kita kerjakan selalu dalam lindungan Allah.

4. Mematuhi Peraturan Berkendara dan Lalu Lintas

Tidak riting (sein) lampu kendaraan kiri, tapi beloknya ke kanan. Jangan karena terburu-buru kita mengabaikan keselamatan diri sendiri dan keselamatan orang lain. Untuk itu, perhatikan rambu lalu lintas dan patuhi. Saat lampu merah berhentilah di jalur yang disediakan, jangan menutupi jalur bagi mereka yang diperbolehkan belok kiri. Jangan mengejar lampu hijau di detik-detik akhir, saat lampu kuning sudah menyala. Berhenti dan menunggu itu lebih baik dan bijak.

Baca Juga: Ini Jenis Drone Hezbollah untuk Menyerang Israel

5. Tidak Sembarangan Mengemudikan Kendaraan

Mengemudikan kendaraan dengan baik, tidak ugal-ugalan, mengurangi laju kendaraan saat ada genangan air, mempercepat laju kendaraan di jalur cepat, dan lain-lain. Saat ngantuk lebih baik istirahat atau bergantian mengemudi (sopir) yang mempunyai SIM (Surat Izin Mengemudi).

6. Perhatikan Hak Pengguna Jalan yang Lain

Jalan adalah fasilitas umum dan semua orang berhak menggunakan. Jangan mengambil hak orang lain di jalan. Mengambil jalur sepeda saat kita menggunakan motor, berhenti di area motor saat lampu merah padahal kita sedang menggunakan mobil, dan sebagainya.

Baca Juga: Nabi Adam Manusia Pertama yang Membangun Masjidil Aqsa

Demikian beberapa adab saat berkendara yang perlu kita amalkan. Semoga Allah berkenan melindungi kita dan memberikan keselamatan, serta kemudahan saat berkendara dimanapun. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Lima Pelanggaran Zionis Israel di Lebanon

Rekomendasi untuk Anda

Kolom