MENUNTUT ilmu merupakan salah satu kewajiban dalam Islam yang harus dilakukan oleh setiap Muslim, termasuk Muslimah. Menghadiri majelis ilmu tidak hanya menjadi sarana menambah wawasan keislaman, tetapi juga sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Dalam Islam, ilmu yang bermanfaat akan menjadi jalan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat, sebagaimana disebutkan dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim). Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslimah untuk memperhatikan adab ketika menghadiri majelis ilmu agar ilmunya penuh berkah dan memberikan manfaat, baik bagi dirinya maupun orang lain.
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Islam sangat menganjurkan para Muslimah untuk menghadiri majelis ilmu guna meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap Muslim.” (HR. Ibnu Majah).
Agar keberkahan ilmu dapat diperoleh, seorang Muslimah perlu memperhatikan adab-adab ketika menghadiri majelis ilmu. Adab ini tidak hanya berfungsi untuk menjaga kesopanan, tetapi juga mencerminkan ketaatan kepada Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.
Baca Juga: Kontribusi Muslimah dalam Dakwah
Pertama, Meluruskan Niat karena Allah. Setiap amal dalam Islam bergantung pada niat. Muslimah yang menghadiri majelis ilmu harus memastikan bahwa niatnya murni karena Allah, bukan untuk pamer, mencari popularitas, atau sekadar mengisi waktu luang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Niat yang ikhlas akan mendatangkan keberkahan ilmu serta memudahkan dalam mengamalkan ilmu yang diperoleh.
Kedua, Berpakaian Syar’i dan Menutup Aurat. Islam mewajibkan Muslimah untuk mengenakan pakaian yang sesuai syariat, yakni menutup aurat dengan baik. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka…” (Qs. Al-Ahzab: 59).
Pakaian yang syar’i harus longgar, tidak transparan, dan tidak menyerupai pakaian laki-laki agar terhindar dari fitnah.
Baca Juga: Pentingnya Ilmu Fiqih bagi Muslimah Modern
Ketiga, Tidak Menggunakan Wewangian Berlebihan. Muslimah yang menghadiri majelis ilmu sebaiknya tidak memakai parfum yang menyengat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Wanita mana saja yang memakai wewangian lalu melewati suatu kaum agar mereka mencium wanginya, maka ia telah berbuat zina.” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad).
Hikmah larangan ini adalah untuk menjaga kesucian hati dan menghindari godaan yang dapat menimbulkan fitnah.
Keempat, Datang Tepat Waktu dan Tidak Mengganggu Jamaah. Menghormati waktu adalah bagian dari disiplin dalam Islam. Muslimah yang menghadiri majelis ilmu sebaiknya datang tepat waktu agar tidak mengganggu jalannya kajian. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling baik dalam menunaikan janji.” (HR. Ahmad).
Selain itu, jika datang terlambat, hendaknya tidak melewati jamaah dengan tergesa-gesa atau mengganggu konsentrasi peserta lain.
Baca Juga: Polri-‘Aisyiyah Jalin Kerja Sama Lindungi Perempuan dan Anak
Kelima, Duduk dengan Santun dan Tidak Berdesakan. Dalam majelis ilmu, seorang Muslimah dianjurkan untuk duduk dengan tenang, tidak merebut tempat orang lain, dan tidak menyebar kaki secara berlebihan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah seseorang mengusir orang lain dari tempat duduknya, lalu ia duduk di tempat itu.” (HR. Bukhari & Muslim).
Duduk dengan tertib akan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan penuh berkah.
Keenam, Mendengarkan dengan Khusyuk dan Tidak Berbicara Sendiri. Menghormati majelis ilmu berarti fokus mendengarkan kajian tanpa berbicara sendiri atau bermain dengan ponsel. Allah Ta’ala berfirman, “Apabila dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat.” (Qs. Al-A’raf: 204).
Menghormati ilmu dan pengajarnya akan membuka hati untuk menerima hikmah serta mengamalkannya.
Baca Juga: Peran Strategis Muslimah dalam Perjuangan Palestina
Ketujuh, Tidak Merekam atau Memotret Tanpa Izin. Dalam era digital, banyak orang terbiasa merekam atau mengambil foto dalam majelis ilmu. Namun, hal ini harus dilakukan dengan izin dari pemateri dan tidak boleh mengganggu jalannya kajian. Islam mengajarkan untuk menghormati privasi dan hak orang lain.
Kedelapan, Bertanya dengan Sopan dan Tidak Mendebat. Islam menganjurkan untuk bertanya apabila ada hal yang belum dipahami, tetapi harus dengan adab yang baik. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya kelembutan tidak terdapat dalam sesuatu melainkan akan menghiasinya, dan tidak dicabut dari sesuatu melainkan akan membuatnya buruk.” (HR. Muslim).
Hindari perdebatan yang tidak bermanfaat agar majelis ilmu tetap kondusif.
Kesembilan, Tidak Menyebarkan Ilmu Secara Keliru. Jika hendak menyampaikan ulang ilmu yang diperoleh, pastikan bahwa informasi tersebut benar dan tidak disalahartikan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Janganlah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Qs. Al-A’raf: 33).
Baca Juga: 10 Rahasia Istri yang Selalu Dirindukan Suami
Hindari menyebarkan potongan ceramah tanpa memahami konteksnya agar tidak menyesatkan orang lain.
Kesepuluh, Mengamalkan Ilmu yang Didapat. Ilmu yang tidak diamalkan akan menjadi hujjah yang memberatkan di akhirat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah seorang alim yang tidak mengambil manfaat dari ilmunya.” (HR. Thabrani).
Seorang Muslimah harus menjadikan ilmu sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari agar mendapatkan keberkahan.
Dalam menghadiri majelis ilmu, seorang Muslimah hendaknya senantiasa menjaga adab-adab yang telah diajarkan oleh Islam. Mulai dari meluruskan niat, berpakaian syar’i, hingga menghormati pengajar dan sesama peserta, semuanya bertujuan untuk meraih keberkahan dan manfaat dari ilmu yang diperoleh.
Baca Juga: 10 Tips Menjadi Muslimah Produktif di Era Digital
Adab yang baik tidak hanya mencerminkan ketaatan seorang Muslimah kepada Allah Ta’ala, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang kondusif dan penuh hikmah. Dengan mengamalkan adab-adab tersebut, ilmu yang diperoleh akan lebih mudah diserap dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga setiap langkah kita dalam menuntut ilmu senantiasa diberkahi dan dijadikan sebagai amal shaleh yang bermanfaat di dunia dan akhirat.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 10 Tips Pernikahan Islami yang Wajib Diketahui Muslimah Sebelum Menikah