Ramallah, MINA – Pelajar dan pemuda Palestina menjadi sasaran sistematis sebagai bagian dari kampanye pembungkaman Israel yang berlarut-larut.
Mahasiswa di Universitas Birzeit khususnya telah menjadi sasaran serangan sistematis, penggerebekan pasukan pendudukan Israel, dan penahanan sewenang-wenang,
Asosiasi Hak Asasi Manusia Addameer dalam siarang pers yang dilaporkan Kantor Berita Palestina WAFA, Rabu (4/8), tindakan tersebut bertujuan untuk mempertahankan pendudukan dan rezim apartheid Israel atas rakyat Palestina.
“Di luar serangan fisik, banyak pelajar yang selanjutnya menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan buruk selama penahanan dan interogasi mereka,” kata Addameer.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Pada 3 Agustus 2021, setelah penahanan dan interogasi yang diperpanjang, pengadilan militer Ofer Israel mendengar dakwaan yang diajukan oleh jaksa militer terhadap seorang mahasiswa Palestina berusia 21 tahun, Layan Nasir.
Tuduhan yang diajukan terhadap Layan menargetkan dugaan peran dan aktivitasnya di Kutub Mahasiswa Progresif Demokratik, sebuah organisasi mahasiswa blok kiri yang dianggap melanggar hukum di bawah perintah militer Israel yang dikeluarkan oleh komandan militer Israel pada Agustus 2020.
Setelah menyangkal semua tuduhan yang diajukan terhadap Layan, pengadilan militer Ofer menjadwalkan sidang saksi pada 24 Agustus 2021.
Penangkapan Layan baru-baru ini adalah salah satu yang terbaru dalam penumpasan intensif oleh rezim pendudukan Israel terhadap semua aspek masyarakat Palestina, khususnya ekspresi dan aktivisme mahasiswa.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Layan Nasir ditangkap pada 7 Juli 2021, saat Pasukan Pendudukan Israel menyerbu rumahnya di kota Birzeit, Tepi Barat yang diduduki dengan dalih menahannya untuk melakukan interogasi singkat.
Dia diborgol, lalu ditutup mata dan mulutnya, kemudian dibawa ke kamp militer Ofer untuk diinterogasi.
Selama interogasi, Layan menggunakan haknya untuk tetap diam dan menolak untuk menandatangani pernyataan apa pun. Dalam sidang pertamanya di hadapan pengadilan militer Israel pada 8 Juli 2021, penahanannya diperpanjang selama tujuh hari.
Namun, Layan belum diinterogasi lagi sejak sesi interogasi pertamanya. Dia telah dipindahkan dan ditahan di Penjara HaSharon.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Pada 14 Juli 2021, jaksa militer Israel mengajukan daftar dakwaan terhadap Layan. Lebih dari dua pekan kemudian, dakwaan dibacakan ke pengadilan militer Israel dalam sidang pada 3 Agustus 2021.(T/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant