Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adiwarman Karim: UMKM Harus Tangguh Menyongsong Kebangkitan Ekonomi Islam

kurnia - Senin, 1 November 2021 - 13:21 WIB

Senin, 1 November 2021 - 13:21 WIB

8 Views ㅤ

Jakarta, MINA – Pakar Ekonomi Syariah Ir H Adiwarman Karim mengatakan, bahwa masyarakat Indonesia khususnya para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah masyarakat yang tangguh.

“Siapa bilang ekonomi kita lemah, enggak, banyak tukang dagang yang masih jalan. Kalau kecil iya, tapi gak lemah, UMKM kita tangguh,” kata Adiwarman saat mengikuti Webinar Nasional Seri ke-3 tentang Ekonomi Syariah yang digagas Wahdah Islamiyah, Ahad (31/10).

Dalam webinar bertemakan ‘Menumbuhkan Ekonomi Bangsa dengan UMKM Syariah di Indonesia’ itu, Ia meyakinkan umat Islam harus tangguh menghadapi berbagai situasi kehidupan. “Karena Allah tidak akan menguji melebihi kemampuan hamba-Nya,” kata dia.

Situasi pandemi saat ini, kata Adiwarman, juga tidak perlu terlalu dikhawatirkan. “Umur saya udah 58 tahun, sementara Covid baru 2 tahun, selama 56 tahun sebelumnya normal, jadi masih lebih banyak normalnya. Urusan pandemi sabar aja, nanti juga pergi,” ujar Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) itu.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Menurutnya, Umat Islam tidak boleh mengeluh dalam menghadapi situasi yang ada.

“Jadi kita jangan banyak ngeluh, dalam ilmu tasawuf diajarkan jangan ngeluh kalau lagi terik matahari, sabar aja karena sebentar lagi juga malam, kalau lagi dingin di gelap malam jangan ngeluh sabar aja karena sebentar lagi pagi. Ambillah manfaat dari teriknya matahari maka kamu akan dapat manfaat yang besar,” jelasnya.

“Kalau siang jemur kain basah jadi kering, jualan es dawet dapat income (pendapatan). Sedangkan kalau malam jualan wedang jahe juga dapat income, jadi ngapain ngeluh,” imbuh Adiwarman.

Anggota Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan,  setiap ikhtiar kebaikan harus segera dilakukan. “Jadi jangan tunggu seratus persen, ngapain nunggu fasih serta ngerti tajwid baru baca Qur’an. Baca aja Al-Qur’an walau terbata-bata, lama-lama juga lancar, shalat aja walau belum khusyu nanti lama-lama juga khusyu, bener gak?” ujarnya.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

Kembali soal UMKM, menurut Adiwarman di era digital saat ini sangat membantu UMKM dalam mengembangkan usahanya. “Kemajuan teknologi atau digitalisasi membuat akses informasi sama, kalau dulu orang kaya bisa lebih banyak akses informasi karena mampu ke luar negeri. Sekarang sama, mau kaya mau miskin buka internet bisa sama-sama dapat akses informasi,” jelasnya.

“Dulu orang kalau masuk pasar sulit, paling tidak harus sewa toko, punya grobak atau sewa lapak. Sekarang tidak perlu, anda pengusaha besar maupun kecil bisa sama-sama promosi di marketplace dan seluruh dunia bisa tahu. Jadi hambatan masuk pasar sekarang itu kecil, karena tidak harus sewa ruko atau sewa lapak. Dengan marketplace walaupun kita ada di desa tapi kita bisa mempromosikan produk kita ke seluruh dunia,” tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut Adiwarman, para pelaku UMKM tidak perlu khawatir karena sekarang dunia sudah berubah. “Jangan khawatir dengan yang besar-besar karena sekarang sudah masuk zaman digital,” jelasnya.

Menurutnya, ketangguhan para pelaku UMKM menjadi salah satu tanda kebangkitan kembali ekonomi Islam.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

“Dalam hadits qudsi Allah akan kirim setiap 100 tahun seorang pembaharu di antara kalian yang akan membawa kembali kejayaan agama ini. Turki Utsmani runtuh pada 1924, jadi kalau ditambah 100 maka 2024, maka itu kita siap-siap. Urusan kita adalah mempersiapkan diri kita, pantaskan diri kita untuk menjadi pemimpin ekonomi,” jelas Adiwarman.

“Lihatlah bagaiamana Rasulullah mengembangkan ekonomi Madinah sehingga bisa mengalahkan ekonomi Mekah. Jadi mari kita lakukan yang terbaik, man jada wa jadda (siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkannya). Mari kita bersungguh-sungguh menjalani hidup insyaallah pertolongan Allah akan hadir,” tandasnya.

Selain Adiwarman Karim, hadir pula narasumber lainnya dalam webinar ini yaitu Prof Dr Abdul Hamid Habbe, SE, MSi (Guru Besar Universitas Hasanuddin sekaligus Ketua DPK Wahdah Islamiyah) dan Dr KH Muhammad Zaitun Rasmin Lc MA (Pimpinan Umum Wahdah Islamiyah).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara jelang Muktamar IV Wahdah Islamiyah yang digelar Desember 2021 mendatang di Makassar, Sulawesi Selatan. (R/R4/P1)

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda