Ramallah, MINA – Biro Informasi Tahanan, sebuah organisasi hak asasi manusia non-pemerintah, telah mencapai kesepakatan dengan instansi penjara Israel pada Senin malam (15/4) di penjara Ramon, Israel, untuk memenuhi tuntutan tahanan-tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.
“Kesepakatan dicapai untuk memenuhi tuntutan yang diperjuangkan para tahanan,” bunyi pernyataan.
Saluran Tujuh dengan siaran berbahasa Ibrani juga melaporkan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyetujui dibolehkannya tahanan Palestina yang ditahan terkait masalah keamanan, menggunakan telepon umum.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Sebelumnya selama delapan hari berturut-turut para tahanan di penjara-penjara Israel melancarkan pemogokan karena kerasnya perlakuan pendudukan Israel pada mereka.
Pemogokan ini mendapat dukungan luas di dalam negeri maupun di dunia internasional, sehingga pendudukan berupaya untuk menggagalkan pemogokan.
Tahanan Palestina melakukan aksi mogok makan terbuka mulau Senin pekan lalu setelah kegagalan dialog antara pejabat penjara Israel dengan perwakilan organisasi gerakan tawanan.
Tuntutan para tahanan adalah mengeluarkan perangkat pengacau suara di ponsel, memasang telepon umum di penjara, membatalkan larangan kunjungan ke tahanan.
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Para tahanan juga menuntut pencabutan hukuman kolektif yang dijatuhkan sejak 2014, dibolehkan gerakan fisik yang manusiawi di penjara, memperbaiki kondisi penahanan anak, memperbaiki pelayanan medis, menyediakan perawatan bagi pasien dan mengakhiri aturan isolasi tahanan.
Menurut statistik resmi, jumlah tahanan Palestina saat ini mencapai sekitar 5.700 tahanan, termasuk 48 wanita, 230 anak-anak dan 500 tahanan administratif. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat