Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AFGHANISTAN ALAMI TAHUN PALING BERDARAH

Rudi Hendrik - Rabu, 17 September 2014 - 07:02 WIB

Rabu, 17 September 2014 - 07:02 WIB

1045 Views

Menteri Pertahanan Afghanistan, Bismellah Mohammadi (Foto: Khaama Press)

AFGHANISTAN-300x187.jpg" alt="Menteri Pertahanan Afghanistan, Bismellah Mohammadi (Foto: Khaama Press)" width="300" height="187" /> Menteri Pertahanan Afghanistan, Bismellah Mohammadi (Foto: Khaama Press)

Kabul, 22 Dzulqa’dah 1435/17 September 2014 (MINA) – Afghanistan telah mengalami tahun paling berdarah dan paling mematikan sejak rezim Taliban digulingkan oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat pada akhir 2001 silam.

Menteri Pertahanan Afghanistan, Bismellah Mohammadi, Selasa (16/9) mengatakan, pasukan Afghanistan, warga sipil dan militan Taliban telah menghadapi era mematikan dalam enam bulan terakhir, lapor Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Setelah dipanggil ke Majelis Tinggi untuk ditanyai tentang pemberontakan di negara itu, bersama dengan Menteri Dalam Negeri Mohammad Omar Daoudza mengatakan, pasukan Afghanistan mampu mengusir serangan besar-besaran dan terkoordinasi dari militan Taliban, meskipun kurangnya dukungan dari pasukan NATO.

“Kami mengambil lebih banyak tanggung jawab di mana jumlah pasukan koalisi secara bertahap menurun dari 145.000 pada tahun lalu menjadi 33.000 tahun ini, menempatkan beban perang di bahu pasukan Afghanistan dan mendorongnya untuk memimpin,” kata Mohammadi.

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

Menteri Dalam Negeri, mengatakan kepada senat Afghanistan bahwa ini adalah tahun paling berdarah bagi kedua belah pihak.

“Kami telah kehilangan 1.523 polisi selam enam bulan terakhir dalam insiden yang berbeda, dan lebih dari 2.500 lainnya luka-luka,” lapor Daoudzai.

“Yang paling penting, sekitar 1.000 warga sipil kehilangan nyawa setelah serangan militan, bom pinggir jalan dan kegiatan pemberontakan terkait lainnya dalam periode yang sama, sementara lebih dari 2.300 lainnya luka-luka.”

“Sementara itu, militan Taliban telah menderita parah selama periode yang sama dengan kehilangan lebih dari 5.500 anggota dan lebih dari 2.300 lainnya terluka.”

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Doudzai meminta masyarakat internasional untuk memperkuat pasukan keamanan nasional Afghanistan dengan menyediakan senjata modern dan angkatan udara. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

afghanistan-suffers-bloodiest-year-defense-minister">http://aa.com.tr/en/news/390356–afghanistan-suffers-bloodiest-year-defense-minister

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Asia
Indonesia
Internasional
Internasional
Internasional