Islamabad, 17 Muharram 1435/21 November 2013 (MINA) – Para pejabat Afghanistan dan Pakistan mengatakan, para pejabat senior Afghanistan tiba di Pakistan untuk memulai pembicaraan damai dengan Taliban Afghanistan.
Seorang juru bicara Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan, Mohammed Anwar Eshaaqzai, mengatakan pada Rabu (20/11) bahwa delegasi ke Pakistan untuk bertemu mantan pemimpin kedua Taliban Afghanistan Mullah Abdul Ghani Baradar.
Kabul melihat Baradar sebagai kunci untuk memulai ulang pembicaraan damai. Baradar telah ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan di Pakistan sejak Islamabad mengumumkan pada bulan September bahwa mereka akan membebaskannya untuk membantu proses perdamaian Afghanistan bergerak ke depan.
Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Pakistan menegaskan delegasi telah tiba.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Ini merupakan tindak lanjut dari apa yang telah diputuskan di London dan mereka akan bertemu para pejabat di Kementerian Dalam Negeri dan Asing,” kata pejabat itu.
Kedatangan delegasi mengikuti terobosan dalam negosiasi selama pertemuan puncak antara Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif.
Karzai membentuk Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan pada tahun 2010 untuk mengejar negosiasi perdamaian dengan Taliban, yang telah memimpin perjuangan perlawanan sejak digulingkan dari kekuasaan oleh pasukan pimpinan AS pada 2001.
Baradar adalah sahabat lama dari pemimpin Taliban Mullah Omar, dan Afghanistan percaya bahwa dia masih cukup kuat untuk membujuk pejuang agar meletakkan senjata mereka dan membuat perdamaian.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Ia adalah wakil pemimpin Taliban dan salah satu komandan mereka yang paling berpengaruh sampai ia ditangkap di Pakistan pada 2010.
Pakistan mengumumkan pembebasannya bulan lalu, tetapi ia tetap di negara itu di bawah pengawasan yang ketat. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam