Kabul, MINA – Para aktifis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang saat ini sedang terjun ke area bencana di Afghanistan memperingatkan kepada masyarakat internasional, bahwa para korban gempa berpotensi terkena wabah kolera.
Para warga yang selamat dari gempa, saat ini tidak punya tempat berteduh. Sementara mereka masih kesulitan mendapatkan makanan. Hal itu yang menyebabkan mereka rawan terjangkit kolera. Al-Jazeera melaporkan.
Daerah Agha Jan di distrik Barmal, provinsi Paktika, adalah salah satu yang paling parah terkena dampak gempa, di mana sekitar 1.000 orang diyakini tewas dan 3.000 lainnya terluka.
Selain ribuan korban meninggal dan luka-luka, dan 10.000 rumah hancur dalam gempa pada Rabu (22/6) lalu. juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan Sharafat Zaman mengatakan, masyarakat korban gempa sangat membutuhkan makanan dan air bersih.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Kami meminta masyarakat internasional, organisasi kemanusiaan membantu makanan dan obat-obatan, para penyintas mungkin terkena penyakit karena mereka tidak memiliki rumah dan tempat tinggal yang layak untuk hidup,” kata harafat Zaman dalam pernyataan tertulisnya.
Sementara itu Pemerintah Afghanistan menyerukan pencabutan sanksi dan pencabutan pembekuan miliaran dolar aset bank sentral milik negara itu yang disimpan di lembaga-lembaga keuangan Barat. Hal itu sangat diperlukan guna menangani pasca gempa yang terjadi Rabu pekan lalu. (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia