Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Afrika Dilanda Banjir Akibat Perubahan Iklim dan Urbanisasi

sajadi - Sabtu, 13 Agustus 2022 - 06:56 WIB

Sabtu, 13 Agustus 2022 - 06:56 WIB

16 Views

Yaoundé, MINA – Para ahli mengatakan, beberapa negara di benua Afrika mengalami banjir yang disebabkan oleh perubahan iklim dan urbanisasi.

Seperti dikutip dari Anadolu Agency, Jumat (12/8), sedikitnya ada satu orang yang tewas di Senegal, lalu di Pantai Gading, 19 orang meninggal dan beberapa lainnya terluka serta 20 orang kehilangan nyawanya di Uganda akibat bencana tersebut.

“Dari tahu  2020 hingga 2022, sudah ada 189 orang yang tewas akibat banjir di Niger. Selain itu, negara kami juga mengalami kerugian jutaan dolar per tahun akibat musibah ini” kata Katiellou Gaptia Lawan, Direktur Kantor Meteorologi Nasional Niger.

Katiellou juga menerangkan, curah hujan ekstrem yang meningkat berdampak juga ke kota-kota yang sebelumnya tidak terkena banjir yang disebabkan oleh pemanasan global.

Baca Juga: Tanggapi Niatan Presiden Macron untuk Akui Palestina, Menlu Shahin: Langkah yang Benar

Armel Yobo, seorang pemerhati lingkungan Kamerun berpendapat, selain perubahan iklim, kelebihan penduduk, kurangnya pembangunan perkotaan, tidak adanya infrastruktur yang memadai, dan pengelolaan sampah yang buruk juga merupakan faktor penyebab banjir.

Sementara Beaugrain Doumongue, insinyur konstruksi Togo dan kepala Building for Tomorrow berpendapat, banjir ini juga disebabkan kombinasi faktor negatif yang berasal dari kondisi tanah, defisit infrastruktur, urbanisasi yang merajalela, dan perencanaan kota yang tidak memadai. 

Menurut Beaugrain, urbanisasi dilakukan masyarakat karena kemiskinan. Mereka mencari cara untuk bertahan hidup, salah satunya dengan mengeksploitasi hutan dan menebang pohon agar kayunya dapat dijual, sehingga menyebabkan tidak adanya resapan air.

Untuk mengatasi bencana tersebut, para ahli menyerukan untuk segera membangun kota yang berkelanjutan dan meningkatkan  kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim dan dampaknya. (T/ri/RE1/RS2)

Baca Juga: WFP: Pengurangan Bantuan Bebani Perempuan dan Anak-Anak Afghanistan

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Pascabanjir, BAZNAS Lakukan Resik Masjid dan Layanan Kesehatan di Kramat Jati
Indonesia
Kolom