Ethiopia, MINA – Badan pengawas kesehatan Uni Afrika telah mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat terkait merebaknya wabah Monkey Pox (MPox) di benua itu, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan “seruan nyata untuk bertindak.”
“Saya nyatakan dengan berat hati tetapi dengan komitmen yang teguh kepada rakyat kami, kepada warga negara Afrika kami, kami nyatakan Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang mengancam keamanan benua,” kata Kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC), Jean Kaseya dalam jumpa pers daring pada Selasa (12/8), melansir Al Jazeera.
“Mpox kini telah melintasi perbatasan, memengaruhi ribuan orang di seluruh benua kita, keluarga-keluarga telah terpisah dan rasa sakit serta penderitaan telah menyentuh setiap sudut benua kita,” katanya.
Menurut data Africa CDC per 4 Agustus, telah terjadi 38.465 kasus Mpox dan 1.456 kematian di Afrika sejak Januari 2022.
Baca Juga: Bahaya Bullying, Tinjauan Ilmiah dan Perspektif Islam
Menurut data CDC per 4 Agustus, telah terjadi 38.465 kasus Mpox dan 1.456 kematian di Afrika sejak Januari 2022.
“Deklarasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan seruan untuk bertindak. Ini adalah pengakuan bahwa kita tidak bisa lagi bersikap reaktif. Kita harus proaktif dan agresif dalam upaya kita untuk menahan dan menghilangkan ancaman ini,” kata Kaseya.
Mpox ditularkan melalui kontak dekat dan menyebabkan ruam, gejala mirip flu, dan lesi berisi nanah. Sebagian besar kasus bersifat ringan tetapi dapat mematikan. Penyakit ini dapat berbahaya bagi anak-anak, wanita hamil, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.[]
Baca Juga: Manfaat Susu bagi Kesehatan
Mi’raj News Agency (MINA)