Johannesburg, MINA – Menteri Kesehatan Afrika Selatan Zwelini Mkhize membantah tuduhan Inggris bahwa varian baru Covid-19 dari negaranya lebih berbahaya daripada yang ditemukan di Britania Raya itu.
“Sebab, belum ada bukti 501.V2 (varian baru covid-19 yang beredar di Afrika Selatan) lebih menular daripada varian yang ditemukan di Inggris,” kata Zwelini Mkhize sepertid dikutip dari Chanel News Asia, Sabtu (26/12).
Pernyataan tersebut muncul setelah adanya pembatasan perjalanan dari Afrika Selatan dan klaim Menteri Kesehatan Matt Hancock yang mengatakan, “varian di sana sangat memprihatinkan, karena lebih mudah menular, dan tampaknya telah bermutasi lebih jauh daripada jenis serupa di Inggris”.
“Kata-kata Menteri tersebut telah menciptakan sebuah persepsi bahwa varian dari Afrika Selatan sebagai faktor utama penyebab gelombang kedua (Covid-19) di Inggris” kata Mukhize.
Baca Juga: Media Asing: Militan Sudan Membantai Warga Desa, 200 Lebih Tewas
“Ini tidak benar,”tegasnya.
Mukhize mengatakan, strain Inggris muncul lebih dulu daripada varian baru Afrika Selatan pada awal September di tenggara county Kent.
Sekitar 14 ribu kasus positif terdeteksi pada dua hari terakhir di Afrika Selatan dan total yang meninggal ada 26 ribu orang.
Mukhize mengatakan, akan melakukan pembatasan baru untuk masyarakat. Hal itu dilakukan dengan tujuan memperlambat penyebaran virus Covid-19 dan menurunkan angka kasus Covid-19 secara maksimal. (T/RE1/P1)
Baca Juga: PBB Tuduh Paramiliter Sudan Halangi Bantuan untuk Darfur
Mi’raj News Agency (MINA)