Cape Town, MINA – Korban tewas akibat hujan deras di pesisir timur provinsi KwaZulu-Natal di Afrika Selatan telah meningkat menjadi 259 orang, kata para pejabat.
Hujan yang dimulai pada Senin malam (11/4) membanjiri permukiman, merusak rumah, menyapu jalan dan membuat puluhan orang mengungsi.
Dalam sebuah pernyataan hari Rabu (13/4), pemerintah provinsi, yang mengkonfirmasi jumlah korban tewas, mengatakan, korban tewas bisa meningkat lebih lanjut, Al Jazeera melaporkan.
Tim penanggulangan bencana sedang mengevakuasi orang-orang di daerah-daerah di mana tanah longsor terjadi dan di mana bangunan-bangunan roboh, kata Departemen Tata Kelola Koperasi dan Urusan Tradisional (COGTA) provinsi itu pada hari Selasa.
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas
Lusinan rumah hanyut dan beberapa jalan ambruk, menghambat operasi transportasi dan penyelamatan. Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan diminta untuk memberikan bantuan udara jika diperlukan, kata pernyataan COGTA.
Hujan di KwaZulu-Natal juga membanjiri bendungan yang melebihi kapasitas, sehingga tidak memungkinkan untuk mengoperasikan pembangkit listrik tenaga air di utilitas listrik Eskom, kata Kepala Pejabat Eksekutif Andre de Ruyter dalam briefing online.
Operator logistik dan pengangkutan terbesar di Afrika Selatan, Transnet, yang menjalankan pelabuhan Durban, menangguhkan operasi di seluruh terminalnya di sana karena banjir merusak jalan dan menghalangi akses ke terminal, katanya dalam sebuah pernyataan.
Layanan Cuaca Afrika Selatan mengatakan, hujan deras di KwaZulu-Natal akan kembali turun dari Jumat (15/4) hingga Senin. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu