Johannesburg, MINA – Afrika Selatan menarik duta besarnya dari Tel Aviv pada Selasa (15/5/2018), setelah pasukan Israel menewaskan sekitar 61 demonstran Palestina selama aksi menentang langkah Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dari Tel Aviv ke kota Yerusalem. VOA News melaporkan.
Departemen Hubungan Internasional dan Kerja Sama Afrika Selatan mengutuk tindakan pasukan Israel terhadap demonstran tersebut.
“Para korban mengambil bagian dalam protes damai terhadap pembukaan provokatif kedutaan AS di Yerusalem.”
Kekerasan itu, mendorong Afrika Selatan untuk menarik duta besarnya dari Tel Aviv, tempat kedutaan asing di Israel bermarkas.
Baca Juga: Perubahan Strategi di Timteng, AS Tarik Pasukan dari Suriah
“Afrika Selatan menegaskan kembali pandangannya bahwa Pasukan Pertahanan Israel harus mundur dari Jalur Gaza dan mengakhiri serangan kekerasan dan destruktif ke wilayah Palestina,” kata pernyataan itu.
“Afrika Selatan menyatakan lebih lanjut bahwa kekerasan di Jalur Gaza akan menghalangi pembangunan kembali institusi dan prasarana Palestina,” lanjutnya.
Langkah itu disambut oleh ratusan pemrotes warga Afrika yang berkumpul di luar konsulat AS di Johannesburg pada Selasa.
Para pengunjuk rasa mengambil bagian dalam pawai ke parlemen di Cape Town, Afrika Selatan, 15 Mei 2018, untuk memprotes penggunaan kekuatan mematikan oleh pasukan Israel terhadap orang-orang Palestina di perbatasan Gaza.
Baca Juga: Kemlu Prancis: Bantuan Kemanusiaan Harus Diizinkan Masuk ke Gaza.
Di antara para pengunjuk rasa – banyak yang mengenakan kaos yang bertuliskan, “Free Palestine” dan “End Israeli Apartheid“.
“Ini adalah langkah yang sangat penting bagi Afrika Selatan untuk mulai mengambil sikap,” kata seorang wanita peserta demo, Rosa, yang tidak bersedia menggunakan nama lengkapnya.
“Afrika Selatan, Anda tahu, dilumpuhkan oleh apartheid, dan seperti yang Nelson Mandela katakan, Afrika Selatan tidak bisa bebas sampai Palestina bebas,” ujarnya.
“Kita tidak bisa hanya menonton, kita tidak bisa membiarkan anak-anak dibunuh, kita tidak bisa membiarkan warga sipil terbunuh. Ini, saya kira, walaupun dianggap gerakan simbolik kecil tapi kita sudah mulai melakukan sesuatu,” tambahnya. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Meta Hapus 90.000 Unggahan Pro-Palestina atas Permintaan Israel
Mi’raj News Agency (MINA)