Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Afsel akan Serahkan Bukti Baru Kejahatan Israel ke Mahkamah Internasional

Rana Setiawan Editor : Widi Kusnadi - 21 detik yang lalu

21 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: Meja hakim Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda. (Foto: Opiniojuris.org)

Cape Town, MINA – Seorang anggota Komite Eksekutif Kongres Nasional Afrika yang berbicara secara anonim mengonfirmasi bahwa Afrika Selatan (Afsel) akan segera menyerahkan bukti tambahan kejahatan pendudukan Israel terhadap warga Palestina ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Nasional Palestina WAFA, Ahad (29/9), bukti tambahan tersebut akan menunjukkan besarnya kejahatan itu dan membuktikan terjadinya genosida terhadap warga Palestina.

Dalam wawancara dengan Palestine TV, ia mengatakan Afrika Selatan ingin membuktikan bahwa tindakan Israel merupakan genosida terhadap warga Palestina, dan pihaknya akan terus memberikan bukti untuk membuktikannya.

“Israel terus membunuh warga Palestina meskipun ada resolusi internasional yang menyerukan diakhirinya kejahatannya, sebagai hasil dari dukungan yang diterimanya dari Amerika Serikat dan beberapa pemerintah Eropa yang menutup mata terhadap kejahatan yang dilakukan oleh Israel tanpa mengambil tindakan apa pun”, tambahnya.

Baca Juga: Rusia Salahkan Israel atas Ketegangan di Timteng Usai Bunuh Pemimpin Hezbollah

Seorang anggota Komite Eksekutif Kongres Nasional Afrika itu menekankan perlunya surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk meminta pertanggungjawabannya atas kejahatannya.

Dia juga menyerukan posisi internasional yang serius untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza.

“Pemerintah AS (Amerika Serikat) menawarkan berbagai bentuk dukungan kepada pemerintah Israel, dan alih-alih mencari penyelesaian untuk masalah Palestina, pemerintah AS justru semakin mendukung dan melindungi Perdana Menteri Israel,” ujarnya.

Ia menekankan perlunya PBB menjadi badan yang efektif, dengan menunjukkan bahwa hak veto AS terkait Palestina merusak efektivitasnya.

Baca Juga: WHO: Akses Kesehatan di Sudan Sangat Terbatas

Ia menekankan perlunya mengadopsi sistem yang menegakkan resolusi Dewan Keamanan PBB berdasarkan aturan mayoritas, tanpa mengizinkan satu negara pun menggunakan hak veto.

Ia juga menekankan pentingnya negara-negara lain untuk mengajukan kasus Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional.

Ia mencatat bahwa Afrika Selatan telah mengajukan banyak permohonan kepada beberapa negara untuk mengambil sikap serius dan bersatu guna menghentikan genosida terhadap Palestina dan memastikan bahwa masalah tersebut diajukan ke Mahkamah Internasional.

Ia juga menyatakan, Afrika Selatan telah menghadapi tekanan dari beberapa negara untuk memaksanya mencabut kasus genosida terhadap Israel, namun, negara itu tetap berkomitmen pada langkah ini, dengan mempertimbangkan dukungan terhadap perjuangan Palestina sebagai prinsip yang tidak dapat dikompromikan.

Baca Juga: Sedikitnya 64 Orang Tewas Akibat Badai Helene di Tenggara AS

Ia mencatat, Afrika Selatan telah mengintensifkan upaya kedutaan besarnya di seluruh dunia, menggandakan kegiatan mereka untuk menggalang organisasi internasional guna menghadapi kampanye Israel yang sedang berlangsung terhadap tindakan Afrika Selatan.

Ia menjelaskan, salah satu bentuk tekanan yang dihadapi Afrika Selatan adalah manipulasi proses pemilihan dan penggunaan sarana ekonomi untuk memaksanya mencabut kasusnya. Ia menegaskan bahwa Kongres Nasional Afrika akan menghadapi dan mengatasi semua tekanan ini.

Ia menunjukkan bahwa opini publik di Afrika Selatan menyambut baik keputusan Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, dengan menegaskan bahwa Netanyahu terlibat dalam pembunuhan wanita dan anak-anak dan layak untuk dimintai pertanggungjawaban atas kejahatannya.

Mengenai tahanan Palestina di penjara pendudukan, ia menegaskan, penyiksaan dan pembunuhan yang mereka alami tidak dapat diterima.

Baca Juga: PM Palestina dalam Sidang PBB Desak Tanggung Jawab Global

Ia menekankan perlunya membentuk komite untuk menyelidiki kondisi yang dihadapi oleh para tahanan dan menegaskan bahwa setiap negosiasi untuk gencatan senjata harus mencakup masalah pembebasan mereka dari penjara pendudukan, masalah kegiatan kolonial, dan pengembalian tanah kepada pemiliknya yang berasal dari Palestina.

Mengenai tindakan pemerintah Israel terhadap Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), ia menyatakan, Afrika Selatan telah mengutuk kampanye Israel terhadap badan tersebut dan menekankan perlunya mematuhi hukum internasional.

Ia menegaskan, situs-situs keagamaan di Yerusalem terancam karena kebijakan rasis Netanyahu, dan menekankan bahwa ia tidak boleh diizinkan untuk melaksanakan agendanya di kota suci tersebut.

Pada akhirnya, ia menyimpulkan, perjuangan Palestina akan menang dengan rakyat Palestina yang mencapai kebebasan dan kemerdekaan mereka sambil meminta pertanggungjawaban Israel.[]

Baca Juga: Sebanyak 38 Orang Tewas Imbas Banjir dan Tanah Longsor di Nepal  

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Pidato Menlu Retno di PBB: Kita Harus Hentikan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Internasional