Cape Town, MINA – Afrika Selatan (Afsel) menyerukan penyelidikan atas pembunuhan Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik gerakan perlawanan Islam Hamas.
Dalam sebuah pernyataan, Kamis (1/8), Departemen Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afsel mengutuk pembunuhan yang ditargetkan tersebut dan menyerukan “penyelidikan menyeluruh”.
Pembunuhan semacam itu ”melanggar hukum internasional dan prinsip-prinsip hak asasi manusia, merusak upaya global untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah,” kata Menteri Hubungan Internasional Ronald Lamola dalam pernyataan tersebut.
“Segala bentuk pembunuhan di luar hukum merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip-prinsip ini dan pembunuhan di luar hukum seperti ini memiliki dampak yang tidak stabil. Sangat penting bahwa para pelaku tindakan tersebut harus diadili,” ujar Lamola.
Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris
Dia menggambarkan Haniyeh sebagai bagian integral dari negosiasi untuk gencatan senjata di Gaza.
Afsel melalui Mahkamah Internasional (ICJ) telah mengajukan tuduhan Israel melakukan genosida di Gaza.
Putusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu