Oleh Husen Kuromaa, Pengajar Tahfidz Ar-Raqm, Masjid Al-Fatah, Garut, Jawa Barat
Waktu adalah nikmat besar yang sering kita abaikan. Ia ada, tetapi luput dari kesadaran rutinitas kita. Padahal perkara waktu adalah perkara yang sangat penting untuk kita pahami. Sampai-sampai ada sebuah surah dalam Al-Qur’an yang bersumpah dengannya, yaitu Surah Al-‘Ashr [103] ayat 1-3, Demi masa, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih. Tentu hal ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran waktu di kehidupan kita.
Namun, banyak dari kita lalai dan terjebak dalam penghamburan waktu. Ia habis tanpa makna apa-apa. Maka harus ada hal yang kita siasati agar waktu ini bisa digunakan dengan baik. Berikut adalah tahapannya:
1. Awali Hari dengan Doa dan Ibadah
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Mulailah harimu dengan selalu membiasakan diri untuk berdoa. Pada saat bangun tidur langsung biasakan diri untuk berdoa, ambil air wudhu untuk segera menunaikan ibadah shalat sunnah dan pasti terlebih diutamakan yang wajib dulu. Awali rutinitasmu dengan dua hal penting ini, doa dan ibadah. Sisipkan doa dalam sela-sela itu untuk meminta agar diberikan keberkahan waktu dari Allah Subhanahu wata’ala. Juga meminta petunjuk agar mampu memaksimalkan potensi hidup dengan baik dan tentu sesuai kemampuan masing-masing.
2. Manfaatkan Waktu Pagi dengan Baik
Ingatlah bahwa waktu pagi adalah waktu yang sangat berkah. Sampai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa untuk waktu ini. Beliau berdoa:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
“Ya Allah, berkahilah umatku pada waktu pagi mereka.” (HR At-Tirmidzi, No.: 1212).
Kita bisa mengisi waktu itu dengan baik, seperti dengan tadarus Al-Quran, membaca buku, belajar, bekerja, olahraga, dan yang lainnya.
3 Prioritaskan Hal yang Penting
Kita harus punya skala prioritas dalam hidup, terutama dalam mengisi waktu kita. Catat hal-hal apa saja yang harus dilakukan dan yang tidak. Ini penting sekali, supaya kita tidak kecolongan dan terpedaya dari kesia-kesiaan. Contoh: terlalu asyik berselancar di media sosial, tak jelas apa yang dicari dan dipelajari. Atau menunda-nunda pekerjaan dan yang lainnya. Ingat, waktu yang digunakan tidak akan bisa dikembalikan lagi.
Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin
4. Isi Waktu Luang dengan Ibadah dan Kebaikan
Ada masanya kita kosong dari agenda kegiatan utama, maka di situlah waktu luang kita. Hati-hati dengan kondisi itu, pastikan jangan terlalu asyik dengan kegiatan atau rutinitas yang tidak ada manfaatnya. Seharusnya selagi kekosongan itu dengan napas ibadah dan kebaikan. Misal, mencari ilmu, berdiskusi, mempelajari hal baru, shalat sunnah, berdoa, membaca dan menghafal Al-Qur’an, dan sebagainya.
5. Syukuri Nikmat Waktu yang Dimiliki
Mensyukuri nikmat waktu membuat kita sadar akan berharganya tiap kesempatan. Membuat kita mengerti begitu besarnya nikmat yang telah dianugerahkan kepada kita saat ini. Akhirnya timbulah syukur-syukur yang lainnya sehingga kebaikan demi kebaikan tak terasa kita lalui dengan penuh sukacita.
Baca Juga: Bela Masjid Al-Aqsa Sepanjang Masa
Mengusahakan agar waktu yang kita miliki digunakan dengan sebaik-baiknya adalah merupakan bagian dari ibadah kita kepada Allah Subhanahu wata’ala. Kita sadar bahwa hidup adalah kesempatan yang sarat akan hikmah dan makna. Sepertinya akan sayang dan mubadzir jika kita tidak mengatur waktu dengan sebaik-baiknya. Kita berharap, bahwa tiap nikmat waktu yang diberikan akan menambah nilai kecintaan dan kesadaran kita sebagai seorang hamba Allah Subhanahu wata’ala, seseorang yang hanya tunduk dan patuh kepada-Nya.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati