Beirut, MINA – Serangan udara Israel menargetkan sebuah pemukiman di pusat kota Beirut pada Senin (18/11), menandai serangan ketiga di ibu kota Lebanon tersebut dalam 24 jam terakhir.
“Serangan udara Israel menghantam dekat Al-Zahraa Husseiniya di Zuqaq al-Blat,” kata seorang sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Koresponden Al Mayadeen melaporkan bahwa agresi tersebut menargetkan lantai dasar sebuah gedung berlantai empat di daerah Zqaq al-Blat yang padat penduduk di Beirut, dan menghantam kantor wali kota setempat.
Pusat Operasi Darurat Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Masyarakat mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi, jumlah korban terbaru dari serangan udara Israel di daerah Zqaq al-Blat di Beirut kini mencapai lima orang martir dan 24 orang terluka.
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB
Berbicara kepada Al Mayadeen, anggota Blok Loyalitas terhadap Perlawanan, Anggota Parlemen Amin Sherri menekankan bahwa pendudukan Israel berupaya untuk mematahkan tekad rakyat dan mengintimidasi rakyat Beirut.
Ia menyatakan bahwa melalui agresinya terhadap Beirut, pendudukan tersebut berupaya untuk menanamkan rasa takut dan memprovokasi gelombang pengungsian baru. Namun, ia menekankan, “Kami belum menyaksikan pengungsian apa pun setelah serangan baru-baru ini di Beirut. Rakyat tetap teguh, dan pendudukan tidak akan berhasil mematahkan ketahanan mereka.” []
Mi’raj News Agency (MINA)