Bandar Lampung, 11 Jumadil Akhir/20 Maret 2016 (MINA) – Agus Sudarmadji,M.Sc, Ketua Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) Jakarta menyatakan bahwa jihad bukan merupakan terorisme, terorisme tidak sama denga jihad, sebab terorisme itu kotor.
“Rasul berlaku indah, baik, tapi kalau diganggu baru kita berjihad. Kalau tidak kita tidak memerangi siapapun,” kata Agus Sudarmaji, yang juga Amir Majelis Kutab (MKP) Jama’ah Muslimin (Hizbullah), di hadapan ribuan Jama’ah Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung di Masjid At-Taqwa Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah, Ahad, (20/3).
Ia mencontohkan, bagaimana pasukan yang dipimpin Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika masuk ke dalam kota dan desa tanpa ada sedikitpun terjadi pembakaran.
“Bagi kita yang ingin mengikut Nabi Muhammad, maka mantapkanlah akhlak kita, selalu berbuat kebaikan, kita ikuti jalan Nabi Muhammad yang rahmat bagi semesta raya,” katanya.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Agus sudarmaji juga mengkritisi diksi yang digunakan media-media barat untuk para pejuang Islam yang benar-benar berjuang untuk mempertahankan akidah dengan sebutan jihadis. Menurutnya kata Mujahidin lebih tepat untuk mereka yang betul-betul berjuang untuk pertahankan akidah.
Dia juga menekankan misi yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam merupakan misi yang universal.
Di samping itu, ia menambahkan, Rasulullah Shallallahu ’Alihi Wasallam meminta Umat Islam untuk menegakkan keadilan dengan Jihad Fi Sabilillah.
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Ia memaparkan fakta, bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia bisa dirasakan seluruh warganya adalah berkat Jihad yang dikobarkan pejuang-pejuang Muslim saat itu.
“Tidak bakal merah putih berkibar di Indonesia tanpa jihad, jihad yang membuat Indonesia merdeka, tanpa Jihad, kemerdekaan Indonesia tidak dapat kita raih,” ujarnya.
Dalam menegakkan jihad, ia juga mengingatkan agar Umat Islam Indonesia tidak mudah dipecah-belah sebagaimana yang telah terjadi di Timur tengah.
“Timur Tengah dikoyak-koyak, sekarang Indonesia mau digarap, kita tidak rela Indonesia dijajah dan dikoyak-koyak. Kalau kita tidak pasang badan, lengah, dipecah belah, tanah kita akan diambil oleh orang asing, akan terjadi penjajahan di Indonesia,” katanya. (L/eth/sfh/nia/K08/P4).
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)