New York, MINA – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) berencana mengagendakan pertemuan darurat pada Ahad (16/5) untuk membahas konflik Israel-Palestina yang terus memburuk.
Pertemuan ini diagendakan setelah tercapai kompromi atas keberatan AS terhadap rencana pertemuan pada Jumat lalu.
Seorang diplomat AS mengatakan, pada awalnya AS menyarankan pertemuan publik virtual dapat diadakan pada Selasa (18/5).
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, dia berharap menunggu beberapa hari yang memungkinkan meunggu perkembangan.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Diplomasi memiliki beberapa efek dan untuk melihat apakah memang benar-benar ada efek mengalami penurunan konflik,” ujarnya.
Ia menambahkan, Washington “terbuka dan mendukung diskusi terbuka di PBB.”
Dewan Keamanan beranggotakan 15 negara itu bertemu pada Senin (10/5) setelah kekerasan di Yerusalem, tetapi tidak dapat mencapai konsensus yang diperlukan untuk pernyataan bersama.
Wakil masing-masing negara anggota, termasuk Cina yang memegang kursi kepresidenan DK PBB bulan ini, mengeluarkan pernyataan yang menyerukan kepada Israel dan Palestina untuk meredakan situasi.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Lima anggota tetap DK PBB memiliki hak veto, yaitu: AS, Cina, Rusia, Prancis, dan Inggris.
Sebelumnya, Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mendesak DK PBB mengambil langkah serius menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza dan serangan terhadap warga Palestina di Yerusalem, termasuk di lingkungan Sheikh Jarrah dan Temple Mount. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza