Yerusalem, MINA – Di saat Amerika Serikat (AS) sibuk mengampanyekan rencana damai Palestina-Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu justru bekerja lembur membangun apa yang ahli peta Palestina sebut skema “Greater Jerusalem”.
Ahli peta Palestina Khalil Tawfkji mengatakan bahwa keputusan Netanyahu pada Kamis (16/11) lalu untuk mengusir orang-orang Badui Palestina dari pinggiran Yerusalem bertujuan membangun permukiman terbesar.
“Ini adalah bagian dari skema Greater Jerusalem yang akan mencakup pelepasan Maale Adumim ke Israel dan menambahkan lebih banyak pemukim ke Yerusalem Timur,” kata Tawfkji kepada Arab News Jumat (17/11) yang dikutip MINA.
“Netanyahu memerintahkan pengangkatan perkemahan Badui di sepanjang Highway 1, yang mengarah ke Yerusalem sampai ke Laut Mati,” kata situs berita Israel Ynetnews.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mahdi Abdul Hadi, pendiri dan direktur Masyarakat Akademik Palestina untuk Studi Urusan Internasional (PASSIA), mengatakan, tindakan Israel di Yerusalem memiliki tiga tujuan strategis.
“Mereka bertujuan mengosongkan Yerusalem dari penduduk asli Palestina, memperkuat permukiman Yahudi dan menolak koneksi nasional atau agama Palestina ke Yerusalem,” katanya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya