Bandar Lampung, 9 Jumadil Awwal 1436/28 Februari 2015 (MINA) – Penyeru ke neraka jahannam itu pakai pakaian Islam. Demikian disampaikan Amir Majelis Dakwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, Ustadz Ahmad Hasan, di hadapan puluhan anggota Forum Komunikasi Mahasiswa Hizbullah (FKMH) sekretariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lampung, Sabtu, (23/2).
“Bicaranya pakai dalil, dan berasal dari umat Islam sendiri, namun dia menyeru kita ke neraka jahannam, inilah fakta akhir zaman ini yang kita harus hati-hati, “ katanya.
Menurutnya, sikap umat Islam ketika menemui zaman seperti ini harus sebagaimana yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW.
“Menghadapi zaman seperti ini, perintah Rasulullah SAW adalah menetapi jamaah muslimin dan Imaam mereka, “ katanya.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Lebih lanjut menurutnya, perintah berjama’ah itu menyelisihi kebiasaan dan karakter orang musyrik yang suka berpecah belah.
“Kehidupan berfirqah (berpecah belah-red) itu karakter orang musyrik. maka hendaknya kita tinggalkan, “ tegasnya.
Sebab tambahnya, Jama’ah Imaamah atau Khilafah itu merupakan syariat dan fitrahnya manusia memang hidup berjama’ah.
“Sebagaimana fitrahnya ikan di dalam air, jangan coba-coba keluar dari air walaupun banyak makanan, ikan akan menggelapar sebab ini menyalahi fitrahnya, “ ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Ahmad juga mengingatkan pola kepemimpinan Khilafah A’la Minhajin Nubuwwah merupakan institusi yang diamalkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat.
Sementara Waliyul Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung, Ir. Dade Novirzal dalam sambutannya menekankan pentingnya istiqomah dalam pengamalan syariat Islam.
Forum Komunikasi Mahasiswa Hizbullah (FKMH) merupakan wadah bagi mahasiswa Jama’ah Muslimin (HIZBULLAH) yang menisbatkan dirinya pada syiar dakwah kampus dan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan. Lebih dari itu, dalam pengembangan SDM kadernya FKMH pun telah berusaha mengembangkan dirinya, tidak hanya sebagai wadah dakwah kampus melainkan juga pada bidang-bidang lainnya seperti, syiar-syiar Islam, pembinaan mentor di sekolah-sekolah, mengadakan pelatihan-pelatihan dan sebagainya.
Dengan memfokuskan pembinaan kader pada tiga elemen penting; yakni Pengembangan Potensi Fikriyah (Wawasan pengetahuan), Pengembangan Potensi Jasadiyah (Fisik yang kuat), dan Pengembangan Potensi Ruhiyah (Spiritual yang matang), maka diharapkan ke depan FKMH akan lebih berkembang dalam syiar dan gerak juangnya serta mampu menghasilkan kader-kader yang militan dan profetik.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Terbentuk di Lampung pada 4 Muharam 1430 H bertepatan dengan 1 Januari 2009, FKMH sudah mempunyai cabang di Jakarta, Bandung, Kalimantan, dan beberapa daerah lain yang kadernya sebagian besar merupakan alumnus Ma’had Al-Fatah Lampung. (L/K08/P2)