Damaskus, MINA – Ahmad Jibril, seorang komandan Palestina terkemuka selama beberapa dekade, meninggal pada Rabu (7/7) di ibu kota Suriah pada usia 83 tahun, kata putranya.
“Dia meninggal karena sebab alami setelah menderita sakit,” kata Bader Jibril, Nahar Net melaporkan.
Jibril adalah pendiri Front Populer untuk Pembebasan Palestina – Komando Umum (PFLP-GC).
Kelompok PFLP-GC-nya mengumumkan kematiannya, sementara dua temannya mengkonfirmasi bahwa dia meninggal karena sakit di rumah sakit Damaskus.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Jibril mendirikan PFLP-GC pada tahun 1968 setelah memisahkan diri dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina.
Pemimpin itu terkenal karena penentangannya terhadap setiap negosiasi Palestina dengan Israel.
Setelah konflik pecah di Suriah pada tahun 2011, kelompoknya – seperti sekutu Lebanon Hizbullah – berdiri kokoh di samping rezim Presiden Bashar al-Assad di Damaskus.
Setelah kelompok oposisi Suriah dan pemberontak menyerbu bagian dari kamp Palestina Yarmuk di pinggiran Damaskus pada 2012, sayap bersenjata PFLP-GC bertempur bersama pasukan rezim Suriah untuk merebutnya kembali.
Baca Juga: Kisah Muchdir, Rela tak Kuliah Demi Merintis Kampung Muhajirun
Kelompoknya ditetapkan sebagai “organisasi teroris” oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Kelompoknya diduga bertanggung jawab atas pengeboman Swissair Penerbangan SR330 pada Februari 1970, serta beberapa serangan terhadap warga sipil Israel.
Kelompok ini telah mempertahankan posisi di Lebanon sejak akhir perang saudara Lebanon 1975-1990, yang menjadi sasaran Israel beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir.
Putra sulungnya, Jihad, tewas pada 2002, ketika sebuah bom ditanam di mobilnya di Beirut.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Seorang perwira Lebanon dihukum karena bekerja sama dengan Israel, termasuk ikut serta dalam pembunuhannya. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel