Ahmad Riza Berharap WM UMI Jadi Solusi Bagi Pelaku UMKM

Jakarta, MINA  – Wakil Gubernur Provinsi , Ahmad Riza Patria berharap program Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia () dapat menjadi salah satu solusi bagi para pelaku UMKM agar dapat bertahan dan mengembangkan guna meningkatkan kesejahteraan, khususnya yang paling terdampak pandemi COVID-19.

Hal itu dikatakan saat menghadiri Peluncuran Program Wakaf Modal Usaha Mikro Indonesia (WM UMI) Aksi Cepat Tanggap () Tahun 2021, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/6), demikian keterangan yang diterima MINA.

“Kami menyambut baik langkah ACT menginisiasi (dan) merancang program Wakaf WM UMI, yang merupakan bantuan modal bergulir untuk pelaku usaha yang disertai dengan pendampingan. Seperti kita ketahui bersama, dampak pandemi masih dirasakan masyarakat, termasuk di berbagai sektor perekonomian. Kondisi perekonomian belum pulih sepenuhnya, menurut survey BI sekitar 72% atau 12 juta pelaku UMKM menjadi unit ekonomi yang terdampak pandemi. Sebanyak 20% di antara UMKM yang terdampak tersebut, diperkirakan tidak akan bertahan lama dan dapat saja berpotensi mengalami kepailitan. Kehadiran program WM UMI ini diharapkan memberikan solusi bagi pelaku usaha agar tetap dapat melanjutkan usahanya, di tengah pandemi COVID-19,” ungkap Wagub Ariza.

Ia mengatakan, modal bergulir ini sangat efektif, bertujuan meningkatkan aktivitas ekonomi di kalangan pelaku usaha mikro, meningkatkan volume usaha koperasi dan UKM, meningkatkan penyerapan tenaga kerja, meningkatkan semangat berkoperasi, meningkatkan pendapatan para pelaku usaha mikro kecil, dan meningkatkan etos kerja.

“Selama ini, yang perlu menjadi perhatian kita semua bagi para pelaku usaha mikro kecil, yaitu terkait dengan permodalan, akses pemasaran, manajemen dan keterampilan usaha. Hal itu, Pemprov DKI Jakarta melakukan pembinaan dan pengembangan usaha, dengan harapan pada saatnya usaha mikro kecil berperan sebagai penggerak kekuatan ekonomi Jakarta yang pada akhirnya menjadi penggerak kekuatan ekonomi Nasional. Mari kita berupaya terus meningkatkan profesionalisme para pengusaha usaha mikro kecil, membangun usaha mikro kecil sebagai wirausaha, sehingga menjadi kekuatan dan kebangkitan ekonomi rakyat,” ujar Wagub Ariza.

Pemprov DKI Jakarta juga terus membina wirausaha kecil melalui program Jakpreneur, yang saat ini sudah berjumlah 242.000. Jakpreneur berupaya menyiapkan UMKM di Jakarta agar bisa mandiri untuk bersaing/naik kelas dan dapat beradaptasi melalui berbagai kegiatan yang mengembangkan kapasitas UMKM yaitu pelatihan, pendampingan, perizinan, pemasaran, pelaporan keuangan dan Permodalan.

Sementara itu,Presiden Global Wakaf Foundation (GWF), N. Imam Akbari mengatakan, ACT dan Pemprov DKI Jakarta sama-sama memahami bahwa kondisi saat ini sesungguhnya harus dihadapi bersama-sama.

Imam menjelaskan, bersama kesulitan itu ada kemudahan. Ia meyakini di dalam tantangan saat ini ada peluang-peluang kebaikan, bertumbuh bersama dengan bergandeng tangan. Semangat gotong royong dapat membuahkan kebaikan.

Imam pun memastikan UMKM juga menyediakan lapangan kerja untuk umum. Di Jakarta, pihaknya sudah punya cabang di 5 wilayah, tinggal membangun di Kabupaten Kepulauan Seribu.

“Kami mengusung tema Bersama Angkat UMKM Indonesia. Pandemi ini berakibat keterbatasan pergerakan. Tapi kami meyakini bisa segera bangkit. Tahap awal program ini ada target membantu 10.000 UMKM. Di DKI Jakarta hari ini bisa kita lakukan. Dan di berbagai provinsi lain. Secara nasional 8.600 UMKM sudah kami fasilitasi. Di DKI Jakarta, kami bersama Jakpreneur bisa berkolaborasi. Semangat teman-teman UMKM ini luar biasa. Sekarang ada 78 pendamping. Per orang bisa mendampingi 50 sampai 100 UMKM,” ungkapnya. (R/R8/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.