Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHMAD ZAHIDI: ISLAM AGAMA TERBUKA BUKAN TEROR

Ali Farkhan Tsani - Sabtu, 9 Januari 2016 - 21:18 WIB

Sabtu, 9 Januari 2016 - 21:18 WIB

412 Views

<a href=

ahmad zahidi" width="618" height="372" /> Timbalan (Wakil) Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi pada peresmian Majlis Graduasi Program Huffaz Aqso Sekolah Menengah (SM) Imtiaz Ulul Albab 2015 di Masjid Tanah, Melaka, Malaysia, Sabtu (9/1). (Foto: Afta/MINA)

Melaka, 29 Rabi’ul Awwal 1437/9 Januari 2015 (MINA) – Timbalan (Wakil) Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, Islam merupakan agama yang bersifat terbuka terhadap siapa pun, bukan mengajarkan teror.

Islam bukan bukan jihadis model ISIS, tapi Islam itu terbuka dan profesional yang mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan,” ujar Ahmad Zahidi pada sambutan peresmian Majlis Graduasi Program Huffaz Aqso Sekolah Menengah (SM) Imtiaz Ulul Albab 2015 di Masjid Tanah, Melaka, Malaysia, Sabtu petang (9/1).

Karena keterbukaan itulah, Islam berjaya semasa hijrah Nabi yang kemudian di Madinah menjalin kerjasama membangun dengan berbagai unsur, mulai dari pendatang Muhajirin, penduduk setempat Anshar, bahkan dengan penganut agama lain Kristen dan Yahudi pun mengadakan perjanjian.

“Karena itu, kejayaan adalah kombinasi dan kolaborasi beberapa individu dan lembaga terkait. Kesuksesan tidak dapat diraih sendirian,” ujarnya, menguraikan keberhasilan lembaganya mewisuda 76 pelajar yang hafal Al-Quran tahun ini.

Baca Juga: Dari Dalam Penjara Imran Khan Serukan Perpanjangan Batas Pemulangan Pengungsi Afghanistan

Itu semua kerjasama semua pihak, mulai dari yayasan, guru-guru, pelajar itu sendiri, orang tua murid, hingga warga sekitar. Wabil khusus kerjasama SM Imtiaz dengan Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia.

“Kita patut ucapkan tahniah, selamat, untuk Al-Fatah Indonesia yang telah mengirimkan hafidz-hafidzahnya di sini,” imbuhnya.

Menurutnya, para hafidz merupakan ensiklopedi hidup, yang harus kuat jasmani dan rohaninya, memiliki intelektual luas, keseimbangan seperti dalam Surat Al-Qashash ayat 55, dan iltizam komitmen terhadap kebersamaan perjuangan.

“Dengan pengalaman Al-Quran, pasukan Israel ketakutan meghadapi pejuang-pejuang Gaza. Lihatlah bagaimana mereka membunuh ratusan anak-anak penghafal Al-Quran di sana, karena mereka takut kelak menjadi pengamal Al-Quran dalam intifadhah,” paparnya.

Baca Juga: UN-Habitat: Jutaan Orang di Afghanistan Tidak Memiliki Akses Air Bersih

“Kekuatan umat Islam generasi mendatang adalah kekuatan Quranik. Kita dihormati dan disegani bukan karena fisik, tetapi karena kepribadian Quranik. Kita pun kuat bukan karena militer atau politik, tapi karena Quran,” imbuhnya.

Graduasi wisuda SM Imtiaz tahun 2015 ini merupakan angkatan ketiga, menghasilkan sejumlah 76 pelajar yang hafal Al-Quran, dalam program tiga bulan hafal Al-Quran. (L/P4/P001)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jubir Pemerintah: Iran Tidak Akan Bergantung kepada Kesepakatan dengan AS

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Kolom
MINA Preneur
Kolom
Khadijah