Ahmed Awad: Bunuh Diri Tentara Israel Meningkat Karena Banyak Tekanan

Yerussalem, MINA – Kepala Pusat Studi Masa Depan Yerusalem di Universitas Al-Quds, Ahmed Awad. mengatakan bunuh diri meningkat di antara tentara Israel karena banyaknya tekanan.

“Bunuh diri meningkat karena tentara pendudukan gelisah dan tidak bisa tidur serta memiliki banyak tekanan, dari perang hingga manuver dan pekerjaan keamanan di berbagai wilayah,” kata Awad, Middle East Monitor (Memo) melaporkan, Jumat (5/5). Demikian dikutip MINA.

Kematian tentara Israel akibat bunuh diri dilaporkan meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Penyebabnya diduga akibat stres dan tekanan karena menghadapi perlawanan Palestina yang terus meningkat.

Fenomena ini menjadi tantangan “berbahaya dan menakutkan” menurut Kepala Staf Tentara Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi dilansir dari laporan penyiar publik Israel KAN.

Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka

Kepala staf umum meminta otoritas militer untuk memikirkan solusi dalam mengatasi masalah di atas.

Dilansir dari media lokal Israel, tiga tentara dilaporkan bunuh diri sejak awal bulan ini. Dua di antaranya bunuh diri pada pekan lalu.

Tahun lalu, 14 tentara Israel juga dilaporkan melakukan bunuh diri saat bertugas. Ini merupakan angka tertinggi yang tercatat dalam Israel menurut salah satu surat kabar di Israel, Yedioth Ahronoth.

Sementara itu laporan yang dibuat oleh The Times of Israel mencatat jika bunuh diri menjadi penyebab utama kematian di antara tentara Israel.

Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant

Terungkap pula dari laporan Pusat Informasi dan Penelitian Knesset,  jika Pemerintah Israel mencatat 500 kasus bunuh diri setiap tahun, 100 Kasus bunuh diri di antaranya dilakukan oleh orang berusia 15-24 tahun.

Dikatakan, Israel menjajah tanah Palestina dan mengusir para warganya dengan kekuatan militer yang mereka miliki. Beberapa tentara sadar dengan pelanggaran itu.

Mereka kemudian memilih pensiun dari tentara. Sebagian lain melakukan keluar dari Israel. Sementara lainnya melakukan aksi bunuh diri. (T/R8/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian