Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHRAR AL-SHAM UMUMKAN PEMIMPIN BARU

Rendi Setiawan - Kamis, 11 September 2014 - 07:29 WIB

Kamis, 11 September 2014 - 07:29 WIB

710 Views

Hassan Abboud (Foto: veooz)
Hassan Abboud (Foto: veooz)

Hassan Abboud (Foto: veooz)

Suriah, 16 Dzulqa’dah 1435 M/ 11 September 2014 M (MINA) – Ahrar al-Sham, sebuah kelompok Islam di Suriah, mengumumkan kepemimpinan baru setelah kehilangan petingginya pada serangan bom di pertemuan tingkat tinggi di provinsi Idlib.

Hassan Abboud, kepala Ahrar al-Sham, berada di antara 45 orang yang tewas dalam sebuah bunker bawah tanah di dekat sebuah gudang amunisi di luar Ram Hamdan, Selasa (9/9).

Kepala baru Ahrar, Hashim al-Sheikh, yang dikenal Abu Jaber, wakilnya adalah Abu Saleh Tahan, kelompok tersebut mengumumkan pada hari Rabu (10/9), Aljazeera melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis (11/9).

Kelompok ini berjanji untuk terus berjuang melawan pasukan pemerintah Suriah dan kelompok bersenjata Negara Islam(ISIS), kata kantor berita Reuters.

Seiring dengan meninggalnya Abboud, sekitar 50 pemimpin kelompok itu telah berkumpul di rumah ketika ledakan itu terjadi, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok yang memantau konflik.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Sementara itu, hingga kini belum ada yang mengaku  bertanggung jawab atas ledakan itu.

Pertemuan Idlib mempertemukan Ahrar dan sejumlah kelompok oposisi lainnya yang berjuang sebagai aliansi Front Islam, termasuk Abdallah Azzam dan brigade Iman, untuk membahas strategi untuk menghadapi Negara Islam.

Aktivis mengatakan, orang yang ikut tewas dalam serangan itu adalah Abu al-Shami Yazan, anggota dewan syura Ahrar ini, komandan lapangan militer, Abu Thalhah al-Askari dan Abu Yousuf Binnish, dan Abu al-Zubeir, kepala brigade Iman.

Abu al-Mustafa al-Ambsi, anggota biro politik Ahrar, mengatakan kepada Al Jazeera kelompok itu tengah menyelidiki serangan tersebut.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

“Ada kemungkinan bahwa pertemuan itu disusupi dan ledakan pertama terjadi dalam bunker. Mungkin seseorang menanam perangkat bom di dalam karena bunker di lokasi rahasia,” katanya.

Dia mengatakan, membunuh pemimpin kelompok elit “hanya akan membuat kita lebih tangguh untuk melawan dan terus melawan sampai kami membebaskan tanah air kita”.

Tidak diketahui siapa yang dipentaskan serangan itu namun simpatisan Negara Islam memuji kematian Abboud di media sosial.

Pemimpin lain Ahrar, Abu Khaled al-Souri, rekan dekat dengan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden dan Ayman al-Zawahiri, dibunuh oleh Negara Islam awal tahun ini.

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

Pembunuhan yang menyebabkan perpecahan yang mengadu Negara Islam terhadap faksi pemberontak di Suriah.

Ahrar memiliki sekitar 20.000 pejuang dan merupakan kekuatan utama dalam aliansi Front Islam, yang dibentuk awal tahun ini untuk menentang kelompok Negara Islam selain memerangi pasukan rezim al-Assad.

Ahrar mendukung negara yang menjalankan prinsip-prinsip Islam, yang melindungi hak-hak perempuan dan minoritas agama dan etnis, dan tidak setuju dengan pendekatan yang dilakukan kelompok Negara Islam.

Dalam wawancara dengan Al Jazeera pada bulan Desember 2013, Abboud mengatakan, ia akan memperjuangkan hak-hak dan diberhentikan pembicaraan yang ditengahi PBB di Geneva antara pemerintah Suriah dan oposisi di pengasingan payung Koalisi Nasional Suriah

Baca Juga: Anak-Anak Gaza yang Sakit Dirujuk ke Yordania

Namun, munculnya ISIS pasca pembicaraan Geneva meninmbulkan perang saudara dimensi baru.(T/P011/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Bunuh Pejabat Hezbollah Mohamad Afif

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Tausiyah
Breaking News