Sarolangun, MINA – Ketua Yayasan Ponpes Hafidz Al-Fatah Jambi Dr. Ahyauddin mengatakan, santri harus bisa mewujudkan generasi wawasan Al-Quran yang berwawasan IPTEK.
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Jambi (UNJA) ini menjelaskan, setelah lulus diharapkan santri bisa memberikan manfaat pada dirinya dan bagi orang lain.
Hal itu sehubung dengan visi Ponpes Hafidz Al-Fatah dengan “Mewujudkan Generasi Qurani yang Berwawasan IPTEK”.
“Terutama memiliki akhlak Al-Quran, berwawasan IPTEK yang berdaya saing tinggi guna mengimbangi praktik-praktik ilmu teknologi kapitalis yang berdampak terhadap perubahan peradaban manusia yang tidak bermoral,” katanya kepada MINA, Senin (7/10).
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Lanjutnya, harapan lulusan dari ponpes tersebut adalah generasi yang siap, ikhlas dan yakin sepenuhnya dalam hal berjihad dengan harta dan jiwa.
Yayasan pendidikan Islam Hafidz Al-Fatah Sarolangun Jambi mulai berdiri pada 26 maret 1998, dengan berbagai program kegiatan antara lain di bidang pendidikan, ekonomi dan usaha, sosial kemasyarakatan, dan pemeliharaan lingkungan. (L/Gun/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia