Ahyudin: Ulama dan Umat Bersinergi Dalam Kemerdekaan

Jakarta, MINA – Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mengatakan bahwa sejarah mencatat sinergi antara dan membuahkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Ulama pada saat itu, melecut semangat umat agar berjuang habis-habisan merebutkan kemerdekaan dan mempertahankannya.

“Para ulama telah berjuang dengan umat untuk melawan kolonialisme dari Sabang sampai Merauke,” kata Ahyudin di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Selasa (25/6).

Menurutnya, melihat fakta sejarah tersebut, peran ulama tidak sekadar sebagai pembimbing ruhiyah umat, tetapi juga berusaha bersama dengan umat mewujudkan bangsa Indonesia yang merdeka.

“Usai kemerdekaan, sinergi positif yang telah terjalin tidak boleh berhenti dan harus terus dipelihara. Dalam memelihara sinergi tersebut, ACT bagian dari umat berkontribusi dengan ulama membawa amanat umat untuk membangun peradaban bangsa melalui Majelis Ulama Indonesia (MUI),” ujarnya.

Dalam hal ini, ACT berada di bawah pengayoman MUI dalam aktualisasi program-program kemanusiaan di bidang pangan, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan untuk membangun dan menyejahterakan bangsa.

Dengan cita-cita yang besar tersebut, maka dilakukan sinergi Ulama untuk Kesejahteraan dan Keberkahan Bangsa dan Negara melalui penandatangan MoU antara MUI dan ACT untuk kerja sama dalam bidang pangan, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan,l.

Ahyudin mengatakan, dalam kesepakatan kerjasama di bidang kemanusiaan ini MUI sebagai lembaga negara berfokus pada pengayoman umat, dengan ACT, sebagai organisasi kemanusiaan umat Islam, saling terpanggil melakukan kolaborasi agar peran umat Islam dalam mengagendakan kemanusiaan yang bersifat masif dan diwujudkan dalam program-program konkret.

“Sejumlah program wakaf yang telah dilakukan bersama MUI salah satunya di bidang pangan. “Mengapa pangan? Dampak pandemi yang paling signifikan secara global adalah pangan. Kami merancang program pangan sampai hilir, hulu wakaf pangan produktif, wakaf sawah produktif,” imbuhnya.

“Kini yang tengah kami lakukan adalah membantu permodalan petani. Di satu sisi, kami juga sedang menggarap air minum wakaf gratis, yang mana dari pabrik air mineral yang kami beli lalu kami bagikan kepada masyarakat secara gratis,” terangnya.

Ahyudin melanjutkan, sinergi antara ACT (umat) dan MUI (ulama) telah terjalin lama. Di antaranya sinergi mengecam penyerangan Israel terhadap Palestina dan sinergi dalam penyediaan pangan, melalui panen raya sawah wakaf pertama di Jawa Timur beberapa waktu lalu. Saat ini sinergi yang dilakukan semakin besar dan akan semakin masif. (R4/P1)

Wartawan: kurnia

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.