Kairo, 16 Sya’ban 1436/3 Juni 2015 (MINA) – Direktur Amnesty International di Jerman, Selmin Caliskan mengatakan, Pemerintah Mesir di bawah pimpinan Presiden Abdul Fattah-Al-Sisi, adalah salah satu negara dengan krisis hak asasi manusia HAM terburuk di dunia saat ini.
“Mesir yang saat ini berada di bawah pemerintahan Presiden Abdul Fattah-Al-Sisi, mengalami salah satu krisis HAM terburuk dalam sejarah modern ini,” kata Caliskan, Senin, mengomentari kunjungan tiga hari Sisi ke Jerman. Demikian Press Tv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Rabu.
Caliskan juga mengatakan, pihaknya bersama dengan Human Rights Watch dan organisasi-organisasi kemanusiaan lainnya, telah memberikan tekanan pada Pemerintah Jerman untuk mendorong Sisi menghentikan pelanggaran HAM.
“Kami menuntut Mesir segera mengakhiri penindasan terhadap aktivis oposisi, terhadap pengunjuk rasa dan wartawan. Beberapa pelanggaran HAM sangat serius harus diselidiki secara independen dan transparan. Mereka yang bertanggung harus diminta pertanggungjawabannya”.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Pejabat HAM itu menjelaskan, “Melalui asas impunitas, pasukan keamanan Mesir telah memiliki lampu hijau de facto untuk melakukan penyiksaan dan memperlakukan kondisi buruk pada tahanan di penjara-penjara yang penuh sesak, di tahanan di kantor-kantor polisi.”
Dia menambahkan, sedikitnya 124 tahanan telah meninggal sejak Agustus 2013 karena disiksa dan dianiaya di tahanan polisi atau ditolak untuk mendapatkan perawatan medis.
Caliskan mengungkapkan, sejak Sisi berkuasa pada bulan Juli tahun 2013, lebih dari 41.000 orang telah ditangkap di negara itu.
“Pengadilan massal tokoh oposisi dilakukan secara tidak adil,” tambahnya.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
“Presiden Al-Sisi bertanggungjawab untuk penindasan ini dan tidak dapat bersembunyi di balik kata-kata -independensi pengadilan Mesir-.”
Pimpinan Amnesty Internasional Jerman itu mengatakan, pengadilan Mesir telah menjadi instrumen untuk menekan oposisi dan kebebasan pers. “Sedikitnya 20 wartawan saat ini dipenjarakan sebab mereka telah mengkritik pemerintah atau dituduh melanggar hak asasi manusia,” katanya.
Sementara itu, sekelompok orang Mesir mengorganisir demonstrasi di depan Dewan menteri Jerman untuk memprotes kunjungan Al-Sisi, yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari. (T/P002/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan