Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AIR MATA KEIMANAN

Nidiya Fitriyah - Senin, 5 Mei 2014 - 12:37 WIB

Senin, 5 Mei 2014 - 12:37 WIB

994 Views ㅤ

Oleh: Nidiya Fitriyah*

Mengeluarkan air mata atau menangis  merupakan hal yang manusiawi pada diri manusia. Menangis bukan berarti menunjukan kelemahan jiwa seseorang. Salah besar jika beranggapan bahwa orang yang rajin menangis adalah orang yang lemah jiwanya. Tidak ada salahnya jika perempuan maupun laki-laki menangis, sama sekali tidak mengurangi kodratnya masing-masing.

Seperti sosok Umar  bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, khalifah Rasulullah yang kedua. Beliau terkenal sangat tegas terhadap kedzaliman, dan menaklukan musuh-musuh Islam berbentuk kekuatan super power sekalipun, seumpama Romawi dan Parsi. Namun dibalik keperkasaan dan tubuh kekar yang beliau miliki, ternyata beliau sangat mudah menangis sampai mengguguk-guguk bila berdiri sholat menghadap Tuhannya, atau saat berdzikir menyebut dan mengingat asma Tuhannya. Padahal Nabi dalam hadits Bukhari Muslim mengatakan bahwa syaitan tidak akan berani berpapasan dengan Umar bin Khattab.

Lalu seperti Muhammad Al Fattih, penakluk Konstantinopel. Beliau adalah seorang  Pemimpin Islam yang sangat ulet dan perkasa di medan pertempuran, namun sering kali menangis tersedu-sedu saat mengadu kepada Tuhannya di malam hari yang sepi di kemahnya yang sederhana, di tengah-tengah kemah pasukannya yang terlelap kelelahan karena bertempur seharian.

Baca Juga: Dari Bandung Menuju Al-Aqsa: Tadabbur Qs. Al Anfal Ayat 45-56 dan Spirit Perjuangan

Jadi, menangis bukanlah tanda kelemahan jiwa seseorang hamba yang menyebabkan seseorang jatuh ke jurang kehinaan. Justru sikap terpuji yang mesti melekat pada setiap hamba Allah yang senantiasa berdiri pada dua tonggak kehidupan yang sangat penting yaitu rasa takut dan rasa harap.

Di masa sekarang ini banyak yang mencela orang yang suka menangis. Tidak jarang ketika seseorang melihat orang lain beribadah semisal; sholat, membaca Al Qur’an, berdzikir sambil menangis, maka orang yang melihat perbuatannya itu justru mengejek dan merendahkan perbuatan menangis tersebut.

Sesungguhnya, Allah Subhanahu Wa Taala tidak pernah keliru menciptakan sesuatu. Dari sebuah tetesan air mata saja terkandung berjuta makna yang mengisyaratkan kasih sayang dan menunjukan betapa Allah Maha Kuasa. Setidaknya ada dua fungsi penting air mata bagi manusia.

Untuk melindungi dan menjaga kesehatan mata. Apa jadinya kalau mata kita tidak mengeluarkan air? Pasti tersiksa. Kita tidak akan macet sehingga tidak bisa mengedip. Akibatnya, benda-benda dari luar akan berlomba memasuki mata, mulai dari udara, radiasi cahaya, debu, bakteri, virus, dsb. Mata pun akan terasa perih, panas dan sakit. Jika dibiarkan, kerusakan mata tinggal menunggu waktu saja. Dengan air mata pula mata kita terjaga kelembabannya serta terpenuhinya kebutuhan mata akan zat-zat yang diperlukan. Sebab air mata mengangkut unsur asam dan zat gizi ke mata. Air mata pun menjadi sarana untuk mengeluarkan unsur-unsur garam dalam tubuh.

Baca Juga: Kata Situs Formula E tentang Jakarta

Sebagai alat komunikasi serta pengekspresian emosi. Ketika seorang manusia lahir, hingga beberapa masa tertentu, air mata yang mengiringi tangisan menjadi alat komunikasi utama. Air mata sangat ampuh untuk menarik perhatian orang-orang yang ada di sekitarnya. Dengan air matalah seorang anak bisa “memaksa” sang ibu untuk memberikan air susu serta aneka perhatian.

Tetesan air mata mengandung pesan dengan makna-makna tertentu. Ia mengekspresikan suasana hati tang terdalam, entah itu sedih, gembira, takut, atau sakit. Sehingga nialai air matabegitu istimewa, khusus, serta berkesan. Bukan kah hati bisa isentuh oleh hati lagi? Maka tak heran air mata bisa meluluhkan hati yang keras.

 

Ar mata bisa menjadi alat komunikasi yang sangat canggih antara seorang hamba dengan Tuhannya. Tetesan air mata di jalan Allah bisa memadamkan kobaran api neraka. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda, Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah (HR. Tirmidzi). Air mata bisa mendatangkan pertolongan Allah di akhirat kelak.

Baca Juga: Dari Bandung untuk Al-Aqsa, Tabligh Akbar Menyatukan Umat dalam Ukhuwah dan Perjuangan

Ada tujuh golongan manusia yang akan  memperoleh naungan Allah, pada hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya. Salah satunya adalah  “Seseorang yang mengingat (berdzikir )kepada Allah di tempat sunyi kemudian kedua matanya bercucuran air mata,” (HR. Bukhari dan Muslim).

“Tidak ada sesuatupun yang lebih dicintai Allah dari pada dua tetes dan dua bekas, yaitu tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang menetes sewaktu berjuang di jalan Allah. Adapun dua bekas adalah bekas luka sewaktu berjuang di jalan Allah dan bekas dari menjalankan salah satu kewajiban Allah Ta’ala.” (HR.Tirmidzi)

Janganlah menangis karena tak punya harta, kehilangan harta, atau sesuatu yang terkait dengan urusan duniawi. Tetapi menangislah karena cinta dan takut kepada Allah Ta’ala.

Tak heran , air mata merupakan barometer untuk mengukur kadar keimanan seseorang seperti dalam firman Allah Ta’ala:

Baca Juga: 5 Adab Mulia yang Harus Diketahui Peserta Tabligh Akbar

وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا

“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu” (QS. Al-Israa: 109)

Juga dalam QS. Maryam ayat 58 yang arttinya:” Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.”

Tidak salah jika kita mencucurkan air mata. Baik perempuan ataupun laki-laki. Tidak perlu gengsi. Namun ketahuilah, air mata yang paling berkualitas adalah air mata yang keluar karena harap dan takut kepada Allah Ta’aa, bukan air mata karena mendapat posisi jabatan, bukan air mata karena gagal menjadi idola, bukan air mata karena galau tidak karuan, dan sebagainya. Sebab, itulah air mata keimanan.(Nidiya/Rina/EO2)

Baca Juga: Zionis Manfaatkan Serangannya ke Iran untuk Tutup Masjid Al-Aqsa

*Mahasiswa STAI Al Fatah Bogor

 

Baca Juga: Mengapa Israel Nekat Menyerang Iran?

Rekomendasi untuk Anda

Kolom