Oleh : Ali Farkhan Tsani, Redaktur Senior Kantor Berita MINA
Ratusan warga Muslim berkumpul di depan Gerbang al-Hittah, salah satu pintu masuk ke Masjid Al-Aqsa, sekitar dua jam sebelum azan Subuh berkumandang.
Ratusan lainnya menunggu di gerbang Al-Aqsa lainnya yang hendak dibuka setelah ditutup 69 hari karena pencegahan virus Corona.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal
Detik-detik mendebarkan itupun semakin kencang manakala azan Subuh berkumandang memanggil untuk shalat berjamaah. Kaki mereka sudah tidak sabar lagi ingin memasuki masjid yang diberkahi itu.
Mereka sejak pukul 03.00 dinihari telah tiba di depan gerbang yang dijaga ketat pasukan pendudukan Israel.
Sementara dari dalam gerbang, para penjaga (murabithun) dan sukarelawan menyambut mereka dengan antusias.
“Wajah mereka penuh dengan senyum dan tampak meneteskan air mata,” ujar penjaga gerbang, menyaksikan jamaah ketika gerbang dibuka. Seperti disokumentasikan Al Jazeera, Ahad (31/5/2020).
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof. Anbar: Pendidikan Jaga Semangat Anak-Anak Gaza Lawan Penindasan
Direktur Masjid Al-Aqsa, Syaikh Omar Al-Kiswani, turut menyaksikan ketika jamaah memasuki masjid dan menempati shaf dengan jarak fisik.
“Banyak jamaah lama bersujud saat shalat sunah. Ketika jamaah bangun untuk tahiyat akhir, mereka berusaha mengendalikan dirinya. Namun air matanya terlalu kuat untuk ditahannya,” ujar Al-Kiswani.
Seorang pemuda berkomentar dengan terbata-bata, tidak mampu mengungkapkan perasaannya terhadap pembukaan kembali Masjid Al-Aqsa yang dirindukannya.
“Ya Allah, Al-Aqsa tetap selalu terbuka untuk orang-orang yang dicintainya,” ujarnya. Tetesan air mata haru pun mengirinya.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya
Pada sudut lainnya, usai shalat Subuh berjamaah. Ribuan jamaah tidak hendak beranjak dari tempat shalatnya. Mereka seolah tak hendak berpisah lagi dengan kekasih sejatinya, Al-Aqsa tercinta.
Terlihat banyak dari mereka yang mengabdikannya dengan foto selfi dan foto bersama. Seolah-olah mereka baru memasukinya untuk pertama kalinya.
Momen itu telah mengingatkan ratusan ribu warga Palestina yang datang dari semua gubernuran di Tepi Barat untuk mengambil gambar saat bulan suci Ramadhan tahun-tahun sebelumnya.
Protokol kesehatan pun tetap dilaksanakan dengan disiplin. Di antaranya, jamaah harus memakai masker wajah, membawa sajadah sendiri, dan sudah dalam keadaan berwudhu dari rumah masing-masing.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Prof El-Awaisi: Ilmu, Kunci Pembebasan Masjid Al-Aqsa
Jumlah mereka yang datang untuk melaksanakan shalat Subuh pada Ahad (31/5/2020) berkisar antara tiga hingga empat ribu jamaah, termasuk mereka yang biasa mengunjungi masjid setiap hari sebelum penutupan, dari kalangan pengurus dewn wakaf dan petugas masjid.
Penutupan yang lama dua bulan lebih, telah menyulut cinta yang menyala. Tempat shalat dan milik itu ada di dalam hati mereka.
Al-Aqsa Milik Kita
Di shaf paling depan, tampak seorang kakek asal Kota Tua Yerusalem, sambil membawa kedua cucunya Majed dan Zouz, duduk di kursi di antara para jamaah.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Kedua cucunya ingin menemaninya untuk melakukan shalat pertama di Al-Aqsa pasca penutupan.
“Segera setelah saya memasuki Al-Aqsa, saya merasakan betapa denyut kencang nadi saya. Seperti sesuatu telah melewati tubuh saya. Sekarang saya merasa tenang dan saya akan terus melakukan semua doa di sini,” ujarnya.
Dan,….. Isak tangis imam shalat Subuh, semakin menambah banyak air mata mengalir dari jamaah. Terutama ketika imam mulai berdoa qunut pada rakaat kedua setelah lama absen.
Seorang wartawan Jerusalemite, Sondos Aweis, telah hadir sejak awal Subuh, dan terus di sana mengintensifkan liputan eksklusifnya selama berjam-jam terakhir.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
“Setelah lebih dari dua bulan kami kehilangan Masjid Al-Aqsa, rumah kami dan tempat perlindungan kami. Ini sungguh mengharukan,” ujarnya.
Ia pun mengambil gambar dan video di setiap setiap sudut tembok batu, setiap sudut lorong, setiap pohon, setiap lempengan dan di setiap jalan.
Ia pun berjalan berkeliling di sekitar Kubah Sakhrah, berkeliling di lapangan, dan berdoa di setiap sudut-sudut Al-Aqsa. Ia seperti hendak memastikan tidak ada satupun yang raib dari tempat itu.
Ia pun menulis di akun medianya, “Tak ada yang menghalangi kita, tak ada yang merampas kita. Lebih dari dua bulan, ada hati yang kembali di antara denyut jantung. Hidup akan kembali, Al-Aqsa milik kita, Al-Aqsana.” (A/RS2/P2)
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat