Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AJI: Kasus Kekerasan Pada Jurnalis Semakin Marak

Risma Tri Utami - Jumat, 23 Desember 2016 - 20:54 WIB

Jumat, 23 Desember 2016 - 20:54 WIB

264 Views ㅤ

Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Indonesia, Suwarjono (Kiri), dan Sekjen Aliansi Jurnalis Independen Indonesia, Arfi Bambani (Kanan). (Foto: Risma MINA)

Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen Indonesia, Suwarjono (Kiri), dan Sekjen Aliansi Jurnalis Independen Indonesia, Arfi Bambani (Kanan). (Foto: Risma MINA)

Jakarta, 23 Rabiul Awwal 1438/23 Desember 2016 (MINA) – Tahun 2016 menjadi tahun berbahaya bagi jurnalis di Indonesia. Selain masih banyak kasus kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan, terdapat juga regulasi yang menindas media dan jurnalis, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Di tahun yang sama, terjadi pembiaran dalam kasus intoleransi dan pengekangan ekspresi yang berbeda di berbagai daerah.

Dalam catatan Aliansii Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, selama Januari-Desember 2016. Setidaknya, ada 78 kasus kekerasan dan satu kasus pembunuhan yang terjadi.

“Berdasarkan, kategori pelaku kekerasan tertinggi dilakukan oleh warga dengan 26 kasus, polisi 13 kasus, pejabat pemerintah 7 kasus, dan TNI, orang tak dikenal, aparat pemerintah daerah, masing-masing 6 kasus,” kata Suwarjono, Ketua Umum AJI, saat jumpa pers Catatan Akhir Tahun 2016 AJI, di Bakoel Koffie, Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jum’at (23/12).

Baca Juga: Masjid Pantai Bali Gelar Lomba Omplok Layar Tunjukkan Solidaritas Palestina

Sementara itu, tambahnya, untuk kategori jenis kekerasan fisik masih berada dalam posisi tertinggi, yakni 35 kasus.

“Disusul oleh pengusiran atau pelarangan liputan 17 kasus, ancaman kekerasan atau teror 9 kasus, dan perusakan alat atau data hasil liputan ada 7 kasus,” ujarnya.

Untuk kategori wilayah, Jakarta Pusat dan Medan menempati posisi tertinggi, dengan 7 kasus. Sementara Makassar 4 kasus, Bandung dan Bandar Lampung 3 kasus.

Dari beberapa kasus tersebut, AJI secara kusus mencermati tiga kasus yang cukup menyita perhatian. Yakni kasus pengeroyokan enam jurnalis Medan oleh aparat TNI AU beberapa bulan lalu.

Baca Juga: Market Day Festival Baitul Maqdis Meriahkan BSP 2024 di Samarinda

Kekerasan terhadap jurnalis terus terulang, salah satu penyebabnya adalah tidak ada penegakan hukum terhadap para pelaku. Dari 78 kasus yang terjadi sepanjang tahun 2016, tidak ada satupun kasu yang diproses hukum hingga dibawa ke pengadilan. Termasuk kasus-kasus kekerasan yang dilakukan aparat penegak hukum,” tutupnya. (L/R09/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Jama’ah Muslimin Kutuk Keras Tentara Zionis Kencingi Al-Qur’an

Rekomendasi untuk Anda