Bogor, MINA – Budidaya tanaman hidroponik kini banyak digemari masyarakat. Metode ini dijalankan dengan memanfaatkan media air, tanpa menggunakan media tanah.
Lingkungan sebagai tempat tumbuhnya tanaman sayuran pun bisa dikendalikan, sehingga sayuran tumbuh lebih cepat.
Model bertani hidroponik inilah yang saat ini dijalankan Aji Sarmaji. Pemilik kebun Hidroponik “Boostani” ini awalnya seorang pegawai di sebuah laboratorium pabrik semen terkenal di Indonesia.
Ia nekat keluar dari pekerjaannya tahun 2019 dan mulai coba-coba bertani hidroponik awal tahun 2020 saat masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: LPPOM Beri Tanggapan soal Perubahan Wajib Halal bagi UMK dan Produk Impor
Di Kampung Nanggerang, Desa Pabuaran, Sukama’mur, Bogor. Aji memulai peruntungan di bidang pertanian model hidroponik.
“Keluar kerja dari perusahaan tahun 2020 mulai coba hidroponik dan Alhamdulillah produk diterima pasar,” ujar Aji saat ditemui MINA di Boostani miliknya, Jumat (24/5).
Bulan April 2020, Aji pun memperluasn kebun kerjasama sama BUMDES dan menjalin mitra dengan beberapa petani hidroponik. Dari sinilah rintisan Boostani miliki Aji berkembang.
Tidak disangka, hasilnya, jauh lebih berkah walau hanya recehan, jika dibandingkan ketika ia bekerja sebagai pegawai dengan gaji yang besar di laboratoriumnya dulu.
Baca Juga: Jangan Mengeluh
Hasil wirausaha Aji di Boostani pun mendapat apresiasi dan dukungan dari mantan bosnya di perusahaan semen.
Aji malah kewalahan memenuhi permintaan sayur bayam dari relasinya di awal ia bertani.
Saat ini, Aji telah memiliki tiga lahan kebun hidroponik. Salah satunya seluas 900 meter persegi, dari lahan awal yang sempit di halaman belakang rumahnya.
Aji juga memberikan layanan pelatihan juga pendamping bagi siapa saja yang ingin belajar bertani sayuran model hidroponik.
Baca Juga: Networking dalam Ajaran Islam
Anda tertarik, datang saja ke kebun Boostani miliki Aji di Pabuaran. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komunikasi