Cape Town, MINA – Kelompok Solidaritas Pro-Palestina Afrika Selatan kota menyerukan penarikan akademisi Israel dari konperensi yang akan diadakan di Universitas Stellenbosch di Afrika Selatan pada 5-9 Desember mendatang.
Konperensi dengan tema “Pengakuan, Perbaikan, Rekonsiliasi: Keluar dari Bayang Trauma Sejarah ” bertujuan untuk menghilangkan trauma trans-generasi, mengembangkan strategi untuk menghadapi dampak genosida, penindasan kolonial, dan kekerasan massal.
Konperensi empat hari tersebut diketuai oleh penulis dan cendekiawan pemenang penghargaan, Pumla Gobodo-Madikizela yang mengundang akademisi dan aktivis terkemuka, termasuk Achille Mbembe, Homi Bhaba, Albie Sachs, Zackie Achmat, dan Lindiwe Hani.
“Kami sangat mendukung konperensi ini, dan aksi ini bukan untuk memboikot konperensi ini,” kata Roshan Dadoo anggota dari Kampanye Solidaritas Palestina (PSC), dikutip dari Wafa.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Israel memainkan peran untuk menghilangkan catatan kelam negara itu atas pelanggaran hak asasi manusia Palestina, Banyak pelanggaran hukum internasional dan bahkan kejahatan perang telah dilakukan, “jelas Dadoo.
Sementara itu, pernyataan dari seorang anggota komunitas Kairos Afrika Selatan, Stiaan van der Merwe, sebuah kelompok Kristen yang mendukung perjuangan pembebasan Palestina. “Inti dari pernyataan itu mewakili panggilan hati nurani.”
Menurut Merwe, kelompok pro-Palestina menyerukan kepada penyelenggara konperensi untuk bertindak dengan berani dalam menunjukkan kesadaran moral, politik dan sejarah.(T/Sj/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya