Kuwait, MINA – Puluhan akademisi Kuwait menyerukan boikot terhadap universitas-universitas Barat yang terlibat mendukung perang genosida Israel di Gaza, dengan menegaskan bahwa penderitaan warga sipil Palestina sejak Oktober 2023 merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional.
Asosiasi Anggota Fakultas di Otoritas Umum untuk Pendidikan Terapan, yang merupakan badan serikat akademisi di perguruan tinggi terapan Kuwait, dalam pernyataannya yang dikutip Middle East Monitor, Sabtu (28/6), menyebut dengan keprihatinan mendalam laporan independen yang mendokumentasikan kejahatan dan pelanggaran terhadap warga sipil Gaza, di tengah keheningan internasional yang mencurigakan.
“Berdasarkan tanggung jawab akademik dan etis kami, serta dalam menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan kemanusiaan yang mengutamakan martabat dan hak asasi manusia, kami menyatakan ketidakpuasan yang semakin besar terhadap keterlibatan beberapa universitas Barat, khususnya universitas Inggris, dalam kemitraan penelitian atau investasi dengan perusahaan yang menyediakan teknologi militer yang digunakan secara langsung atau tidak langsung mendukung agresi yang sedang berlangsung,” demikian pernyataan tersebut.
Mereka menekankan perlunya membedakan antara kemitraan akademik yang sah dengan kemitraan yang digunakan untuk tujuan yang bertentangan dengan prinsip kemanusiaan, serta menekankan bahwa institusi akademik seharusnya menjadi wadah ilmu pengetahuan, perdamaian dan keadilan, bukan alat untuk agenda yang melanggar hak asasi manusia.
Baca Juga: Kemenag Siapkan Langkah Strategis Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel
Asosiasi tersebut secara tegas menolak segala bentuk keterlibatan institusional dalam pelanggaran hak asasi manusia, serta menganggap kelanjutan hubungan akademik dengan institusi yang mendukung agresi Israel di Gaza sebagai pelanggaran integritas akademik dan penyimpangan dari Piagam Hak Asasi Manusia Universitas.
Selain itu, mereka juga menyerukan kepada mahasiswa Kuwait dan seluruh mahasiswa Arab untuk mengadopsi kesadaran etis yang sejati dalam memilih lembaga pendidikan, serta menghindari universitas yang kebijakan atau kemitraannya bertentangan dengan prinsip kemanusiaan. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Arab Serukan Legislasi Kemanusiaan Darurat Dukung Palestina