Gaza, 28 Dzulqo’dah 1437/31 Agustus 2016 (MINA) – Pemerintah Israel akhirnya mengizinkan masuknya 300.000 buku baru untuk sekolah-sekolah di Jalur Gaza, pada Selasa (30/8) melalui perbatasan Erez, Gaza utara.
Kepala Kantor Media Kementerian Pendidikan Gaza, Mutasim Al-Minawi mengatakan, bahwa Israel mengizinkan masuknya buku-buku yang sebelumnya sempat ditahan, dan itu dalam koordinasi dengan PBB, sumber Ma’an News Agency dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Di antara buku-buku pelajaran tersebut adalah buku-buku matematika kelas dua, tiga dan empat, buku ilmu pengetahuan untuk kelas ketiga dan empat, dan buku tulis untuk kelas satu dan dua.
Menurut Asisten Direktur Perencanaan Kementrian Pendidikan, Azzam Abu Bakir, otoritas Israel telah mengulur-ulur masuknya 300.000 buku baru, yang dicetak di Tepi Barat mengingat kurangnya percetakan skala besar di Jalur Gaza .
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Sejumlah 300.000 buku sekolah itu dikirim dari Tepi Barat pada Selasa pagi, dan akan dikirimkan ke sekolah-sekolah di seluruh daerah Jalur Gaza mulai Selasa malam.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perencanaan dan Pembangunan Pendidikan Palestina, Basri Saleh mengatakan pada Sabtu (27/8), Pemerintah Israel telah melarang masuknya 300.000 buku tersebut.
Sementara itu, Kepala Komite untuk Gaza, Siege Jamal Al-Khodari juga menuntut masuknya bahan bangunan yang diperlukan untuk pembangunan di Gaza.
Al-Khodari mengatakan, badan internasional harus menjunjung tinggi tanggung jawabnya terhadap rakyat Palestina, dan menekan Israel untuk mengakhiri pengepungan yang terjadi selama satu dekade di Jalur Gaza. (T/nrz/P4)
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)