Gaza, MINA – Komite Rakyat untuk Menanggulangi Blokade Gaza memperkirakan, blockade Israel menyebabkan Gaza mengalami kerugian materil mencapai sekitar AS$ 1,5 Miliar selama tahun 2020.
Ketua komite Jamal al-Khudri mengatakan, tahun 2020 merupakan yang paling parah sejak blokade 14 tahun lalu, yang mengakibatkan krisis kemanusiaan, kesehatan, dan krisis ekonomi parah terutama di tengah menyebarnya virus corona, yang berdampak besar pada krisis kemanusiaan, Palinfo melaporkan, Jumat (25/12).
Ia memaparkan, blokade dan pandemi Covid-19 menjadi ancaman besar bagi keamanan pangan di Gaza, di mana lebih dari 85% warga berada di bawah garis kemiskinan, sementara tingkat pengangguran mencapai 60%, yang lebih dari 350 ribu jiwa tidak memiliki pekerjaan.
Khudri menjelaskan, kurangnya pasokan medis dan ventilator menjadi tekanan berat bagi kehidupan sekitar 2 juta jiwa di Gaza.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Ia juga memaparkan, 80% pabrik tutup tidak beroperasi sejak awal blokade, dan hasil produksi di sejumlah perusahaan hanya mencapai 20%, disebabkan penjajahan dan blokade.
Selain itu, larangan masuk bahan baku produksi dan kegiatan ekspor-impor di tengah buruknya kondisi perekonomian, salah satu dampak besar yang dialami Gaza saat ini.
Khudri menyerukan kepada pihak internasional dan PBB untuk secepatnya menyelamatkan dan mengakhiri blokade Israel terhadap Gaza, serta memberikan bantuan untuk melewati semua krisis yang terjadi saat ini.
“Dibutuhkan keseriusan internasional, dan langkah menuju persatuan Palestina, untuk melewati krisis kemanusiaan di Gaza ini,” tuturnya. (T/SR/RS3-P1)
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Mi’raj News Agency (MINA)