Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat El Nino, Bulog Antisipasi Mundurnya Panen di Dalam Negeri

kurnia - Rabu, 4 Oktober 2023 - 19:54 WIB

Rabu, 4 Oktober 2023 - 19:54 WIB

4 Views ㅤ

Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso

Jakarta, MINA – Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso mengatakan pihaknya mengantisipasi mundurnya panen di dalam negeri akibat El Nino. Indonesia membuka peluang untuk mendatangkan pasokan beras seberat satu juta ton dari China.

“Kami antisipasi El Nino. Prediksinya kan Januari, Februari, Maret, belum ada panen atau panennya mundur semua,” kata Buwas sapaan akrabnya, di Jakarta, Rabu (4/10).

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai meninjau stok dan harga beras di Pasar Rawamangun bersama Menteri BUMN Erick Thohir. Keduanya juga meninjau operasi pasar beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Pasar Induk Beras Cipinang.

Menurutnya, antisipasi tersebut penting untuk memastikan pemenuhan kebutuhan beras nasional. Pemerintah harus sudah menyiapkan. Jangan sampai begitu kita lihat kurang, baru ribut mencari impor.

Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas

Buwas menambahkan, Presiden Joko Widodo bekerja sama dengan China untuk menyiapkan satu juta ton beras. Nantinya, beras tersebut akan diekspor oleh China ke Indonesia apabila produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional akibat El Nino.

“Indonesia tidak akan secara langsung menerima satu juta ton beras. Jumlah beras yang diimpor dari China tergantung dengan selisih kebutuhan nasional dengan produksi dalam negeri. Kita lihat dulu kebutuhannya. Tetapi, dalam hal ini, China sudah menyiapkan,” kata Buwas.

Kerja sama impor tersebut menjadi salah satu solusi bagi Indonesia ketika membutuhkan beras dalam keadaan darurat. Buwas menjelaskan bahwa stok beras yang ada di Bulog mencapai 1,7 juta ton, yang terdiri dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebanyak 1,67 juta ton dan stok komersil sekitar 69 ribu ton.

Sementara itu, penyaluran beras telah mencapai angka 1,7 juta ton yang digunakan antara lain realisasi SPHP sebanyak 799 ribu ton, bantuan pangan tahap pertama sebesar 640 ribu ton, dan bantuan pangan beras tahap kedua yang saat ini terus digenjot dengan realisasi terakhir telah mencapai 98,5 persen untuk bulan pertama sebesar 197 ribu ton. (R/R4/P2)

Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia