Yerusalem, MINA – Klub Tahanan Palestina mengatakan pada hari Rabu (17/7), mereka telah menerima informasi baru yang mengkonfirmasi bahwa kematian Nassar Tqatqa (31 tahun) di penjara Israel adalah karena penyiksaan.
Klub Tahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan pers yang dikutip Arab 48, sejumlah tahanan mengatakan bahwa tahanan itu sakit parah karena diinvestigasi ke pusat penyelidikan Jalameh.
Menurut pernyataan itu, Tqatqa dimasukkan ke sel penjara Megiddo pada 9 Juli dan dipukuli serta diikat di ranjang.
Pada 11 Juli, pemerintah menolak memindahkan tahanan ke bagian publik dengan dalih bahwa dia dihukum. Hari Ahad terakhir dipindahkan ke tandu dan ditempatkan di kamarnya di bawah pengawasan khusus karena kesehatannya. Dia kemudian dipindahkan ke rumah sakit di Ramallah sampai kematiannya diumumkan, Selasa (16/7).
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Pernyataan itu mengatakan, Tqatqa disiksa di pusat penahanan Megiddo sebelum kematiannya. Ada informasi awal yang menunjukkan kemungkinan mengalami patah tulang pada anggota tubuhnya akibat dari penyiksaan.
Kepala klub Tahanan, Qadoura Fares mengatakan, sebelumnya tahanan itu ditemukan pada Selasa (16/7) di penjara Tarkatqa di kamarnya di penjara tanpa mengetahui keadaan kematiannya.
Tqatqa ditangkap dari rumahnya di kota Beit Fajjar di Betlehem pada 19 Juni.
Dan kematian Tqatqa ini menambah jumlah tahanan yang meninggal di dalam penahanan oleh pendudukan yang mencapai hingga 220 orang, menurut statistik klub tawanan. (T/B05/RI-1)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Mi’raj News Agency (MINA)