London, 8 Sya’ban 1436/26 Mei 2015 (MINA) – Hampir dua pertiga penduduk yang dilanda perang di Yaman tidak memiliki akses terhadap air bersih, usai dua bulan kampanye serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi.
Lembaga bantuan Oxfam yang berbasis di Inggris, Selasa (26/5), melaporkan, serangan udara dan pertempuran darat terus berlangsung.
Direktur Oxfam Yaman Rahmat Ommer mengatakan, kekurangan bahan bakar menjadikan tambahan tiga juta orang Yaman kini tanpa air minum, meningkatkan jumlah yaman/">warga Yaman tanpa pasokan air bersih dan sanitasi setidaknya menjadi 16 juta orang.
“Ini setara dengan populasi gabungan di Berlin, London, Paris dan Roma,” kata Rahmat Ommer dalam sebuah pernyataan, Nahar Net yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kelompok itu mengatakan, bahkan sebelum pertempuran meningkat, setengah penduduk negara miskin itu sudah tidak memiliki akses terhadap air minum yang bersih.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Oxfam mengatakan, sepekan serangan udara dan pertempuran darat telah merusak sebagian besar jaringan air.
“Orang-orang dipaksa untuk minum air yang tidak aman, hasil dari disintegrasi sistem air lokal, membawa risiko penyakit yang mengancam jiwa, seperti malaria, kolera, dan diare,” kata Oxfam.(T/P001/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan